ClaretPath.com – Setelah berdoa Angelus, Minggu (2/10/2022), Paus Fransiskus mendoakan Indonesia, khusunya untuk 187 orang meninggal dan para korban lainnya dalam tragedi Kanjuruhan, Malang.
Tragedi Kanjuruhan tersebut terjadi pasca pertandingan antara Arema Malang vs Persebaya Surabaya dalam laga lanjutan Liga 1 2022 pekan ke-11, Sabtu (1/10/2022). Pada laga bertajuk Derbi Jawa Timur itu, Persebaya Surabaya memenangkan laga dengan skor 2-3. Kemenangan tersebut mematahkan rekor 28 tahun Arema Malang yang selalu menang di Kanjuruhan ketika menerima Persebaya Surabaya sebagai tamu.
Tragedi tersebut terjadi pasca pertandingan. Hal ini dipicu oleh pelemparan gas air mata oleh pihak keamanan ke arah para suporter. Para suporter pun berhamburan menghindari sebaran gas air mata. Inilah yang menyebabkan terjadinya desak-desakan, yang kemudian membuat para suporter terjatuh dan terinjak.
Kabar tragis tersebut menyebar dengan amat cepat hingga ke penjuru dunia. Di LaLiga, misalnya. Sebelum memulai pertandingan, para pemain Real Madrid dan Osasuna sama-sama melaksanakan hening cipta kepada para korban tragedi Kanjuruhan. Para pemain terlihat menggunakan tali hitam di lengan mereka juga sebagai bentuk rasa belasungkawa atas kejadian tersebut.
Di Liga Premier Inggris juga demikian. Misalnya, pertandingan Manchester United vs Manchester City. Sebelum memulai pertandingan, para sejenak mengheningkan cipta untuk para korban tragedi kanjuruhan.
Paus Fransiskus Mendoakan Indonesia
Gereja Katolik, dalam hal ini Paus Fransiskus, juga turut menyatakan rasa belasungkawanya untuk Indonesia. Paus Fransiskus mendoakan Indonesia, terkhusus untuk para suporter yang meninggal dunia dalam peristiwa naas tersebut.
“Dan saya juga berdoa untuk mereka yang kehilangan nyawa dan mereka yang terluka dalam bentrokan yang pecah setelah pertandingan sepak bola di Malang di Indonesia”, ucap Paus Fransiskus
Kabar terakhir dari akun instagram @quotes_aremania sebagaimana dikutip bolatimes.com menyebutkan bahwa dari Tragedi Kanjuruhan, terhitung 187 orang meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, 18 orang merupakan korban tewas tanpa identitas.
Kejadian ini tentu saja berakibat fatal bagi sepak bola Indonesia. Menurut kabar, PSSI dan PT LIB menghentikan sementara BRI Liga 1 2022-2023. Selain itu, kejadian juga bisa saja berakibat buruk bagi Timnas Indonesia yang sudah lolos ke Piala Asia 2023 dan Timnas U-20 yang lolos Piala Asia U-20 2023.
Misionaris Claretian penghuni Komunitas Teologado Claretiano de Centroamérica, El Salvador