Sang Idola Sejati | Renungan Harian

Picture By IDN Time.com

Kamis Oktaf Natal

Bacaan I: 1Yoh. 2: 12-17

Bacaan Injil: Luk.2:36-40

Penaclaret.com – Sahabat Pena Claret yang terkasih. Belakangan ini banyak orang yang kagum dengan penampilan dari tim nasional sepak bola Indonesia. Penampilan mereka menarik perhatian publik karena berhasil membawa Indonesia sampai pada partai final piala AFF 2021. Beberapa pemain pun menjadi idola bagi banyak orang seperti Nadeo yang berhasil menepis tendangan pinalti dari pemain Singapura sehingga Indonesia lolos ke final, Egy Maulana, Arhan, dan masih banyak pemain lainnya. Tentunya, selain mereka mungkin kita juga memiliki idola lainnya dari berbagai profesi. Seseorang yang sering disebut sebagai fans berat atau penggemar berat akan mencari tahu informasi mengenai berbagai macam hal tentang idola mereka. Mulai dari identitas, kebiasaan, bahkan sampai padahal yang remeh- temeh misalnya informasi tentang idola mereka yang alergi udang atau fobia cacing dan sebagainya.  Mereka akan berusaha dengan sungguh-sungguh agar dapat berjumpa dengan idola mereka. Perjumpaan dengan sang idola menjadi sebuah keistimewaan bagi mereka apalagi sampai mendapat tanda tangan atau sapaan dari sang idola.

Baca juga :  Berteriak

Sahabat Pena Claret yang terkasih. Bacaan injil hari ini pun mengisahkan bagaimana perjuangan, iman, harapan, dan kesetiaan yang dimiliki oleh seorang penggemar yang sangat luar biasa, meskipun usianya telah banyak dimakan waktu. Sosok penggemar tersebut adalah seorang perempuan lanjut usia bernama Hana. Dia mempunyai kekaguman yang tidak terlukiskan terhadap Idolanya yakni Allah. Hal tersebut membuatnya tidak pernah meninggalkan Bait Allah. Dia juga selalu beribadah siang dan malam dengan berpuasa dan berdoa. Kekagumannya menumbuhkan benih ikatan batin yang sangat mendalam dan mistik dengan Allah. Oleh karena itu, ketika kanak-kanak Yesus dipersembahkan di Bait Allah, Hana pun langsung mengetahuinya dan mengucap syukur kepada Allah dan mulai berbicara tentang kanak Yesus. 

Baca juga :  Mengasihi: Kunci Kesetiaan

Sahabat Pena Claret yang terkasih. Hana adalah tokoh yang menjadi teladan kesetiaan dalam manantikan kehadiran Allah dalam hidup kita. Dia mempunyai iman dan harapan yang terus bertumbuh dan berkembang hanya karena selalu membangun relasi dengan Allah. Hari-hari hidupnya diserahkan hanya untuk melayani Allah melalui berdoa. Akhirnya, benih yang ditaburkannya menghasilkan buah berupa kepekeaan yang mendalam akan suara dan kehadiran Tuhan. Dia dapat mengetahui kehadiran Yesus sebagai mesias meskipun Dia masih kanak-kanak.

Baca juga :  ALLAH ADA DISAMPINGMU

Sahabat Pena Claret yang terkasih. Kehadiran kanak Yesus yang dipersebahkan di Bait Allah menumbuhkan harapan pembebasan dan keselamatan Hana. Penantiannya selama ini dengan selalu beribadah membuahkan sukacita yang membuatnya berani untuk mewartakan bahwa sang mesias sudah ada di tengah mereka. Kehadiran bayi Yesus menjadi permulaan pembebasan bagi yang tertindas, menumbuhkan pengharapan akan adanya masa depan keselamatan mengangkat orang-orang yang lemah dan hina menjadi yang berharga. Kehadiran Tuhan  Yesus hendak membawa kita pada penghiburan yang nyata dan kekal. Dia adalah sang Idola sejati yang tidak pernah mengecewakan orang yang percaya kepada-Nya.