Hari Senin pekan Prapaska, 28 Maret 2022 – Percaya Sabda Tuhan
- Bacaan pertama: Yesaya: 65:17-21
- Bacaan Injil: Yohanes: 4:42-54
ClaretPath.com – Para sahabat Claret Path yang terkasih. Injil pada hari ini dibuka dengan sebuah informasi bahwa orang di kampung halaman Yesus tidak menerima-Nya. Karena mereka tidak menerima-Nya di sana, Yesus memilih untuk kembali ke tempat di mana Dia pernah membuat mukjizat, yakni ke Kana di Galilea.
Yesus mendapat perlakuan yang tidak mengenakan di kampung halaman-Nya karena Dia tidak membuat suatu mukjizat pun untuk orang-orang di sana. Sebaliknya, di Kana, mereka menerima Yesus, terlebih karena di sana Yesus membuat mukjizat, yakni mengubah air menjadi anggur untuk menyelamatkan muka tuan pesta.
Namun, dalam Injil hari ini, terdapat kisah seorang pegawai istana yang meminta Yesus untuk datang ke rumahnya agar Yesus bisa mengadakan mukjizat kesembuhan terhadap anaknya. Yang menarik di sini adalah Yesus menyembuhkan anak pegawai istana itu dengan hanya mengucapkan kata “Pergilah, anakmu hidup!”. Yesus mengucapkan perkataan ini tanpa Dia sendiri pergi ke rumah pegawai istana itu. Pegawai istana itu percaya pada perkataan Yesus sehingga berujung pada kesembuhan anaknya.
Iman pegawai istana yang percaya pada perkataan Yesus adalah sebuah tamparan keras bagi orang-orang Nazareth yang merengek-rengek meminta tanda dan mukjizat. Barangkali motif orang-orang Nazaret adalah ingin melihat dengan mata kepala perihal bagaimana Yesus beraksi dengan sentuhan tangan terhadap orang sakit agar bisa sembuh.
Injil pada hari ini menampilkan kepada kita bahwa Yesus memiliki satu kekayaan lain yang dapat membuat orang menjadi lebih baik. Kekuatan Yesus tidak hanya dari mukjizat-mukjizat sentuhan yang terjadi. Kekuatan Yesus adalah juga kata-kata-Nya. Orang Nazareth yang meminta tanda dan mukjizat tidak berpikir sampai di situ. Mereka berpikir tanda mukjizat itu hanya terjadi jika ada atraksi khusus dari Yesus.
Para sahabat Claret Path yang terkasih. Hari ini, kita diajak untuk belajar beriman dari pegawai istana yang percaya pada perkataan-perkataan Yesus. Sebab, kata-kata atau Sabda Yesus memiliki kekuatan mahadahsyat, yang mampu menyembuhkan tanpa menyentuh.
Sabda Yesus yang adalah kehidupan itu sungguh memberikan kehidupan kepada orang yang percaya. Sabda Tuhan adalah mukjizat bagi orang yang percaya.
Selain itu, kita juga perlu untuk percaya akan Sabda yang bertebaran dalam Kitab Suci. Kehidupan orang Kristen pasca kenaikan Yesus ke surga didasarkan pada kata-kata atau Sabda Yesus yang pernah didengar kemudian dihidupi oleh para murid-Nya. Maka, kita perlu menjadikan Sabda Tuhan dalam Kitab Suci sebagai pedoman bagi hidup kita masing-masing.
Misionaris Claretian penghuni Komunitas Teologado Claretiano de Centroamérica, El Salvador