ClaretPath.com – Percaya Sabda Allah atau Hasutan
- Sabtu, 3 Agustus 2024
- Injil Matius 14:1-12
Hari ini kita mendengarkan cerita flash back bagaimana Yohanes Pembaptis terbunuh. Ada seorang raja berkuasa di Israel, namanya Herodes. Saudaranya bernama Filipus. Istri Filipus bernama Herodias. Anak Filipus dan Herodias bernama Salome.
Herodes telah secara paksa mengambil Herodias menjadi istrinya. Akibatnya, Herodias dan Salome tinggal bersama Herodes di istananya. Tentunya tindakan ini melawan perintah Tuhan. Itulah sebabnya Yohanes Pembaptis menegur Herodes, “Tidak diperbolehkan bagimu memperistri Herodias!” (lih. Mat 14:4).
Teguran ini membuat Herodes sakit hati sehingga Yohanes Pembaptis dijebloskan ke dalam penjara. Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin sering berjumpa serta berdialog dengan Yohanes Pembaptis, Herodes semakin tergugah sadar akan kesalahannya. Ia bahkan berniat membebaskannya (bdk.Mrk 6:20).
Sayang sekali, Herodes memang mulai berkehendak baik, tetapi Herodias masih menaruh dendam (lih. Mrk 6:19). Herodias ingin menghabisi Yohanes Pembaptis.
Tibalah saatnya ketika Herodes berulang tahun. Waktu itu, putri Herodias, namanya Salome, menari di hadapan para tamu yang datang pada acara ulang tahun tersebut. Herodes sangat senang dengan kado tarian Salome.
Saking semangatnya, Herodes bersumpah untuk memberikan apa saja yang diminta Salome sebagai hadiah, karena telah menari menyukakan hatinya dan para tamunya. “Apa saja yang kau minta dariku akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!” (Mrk 6:23).
Sampai di sini, narasinya menjadi seram. Sungguh di luar nalar, Herodias menginginkan pemenggalan kepala Yohanes Pembaptis dan disimpan di sebuah talam. Oleh karena itu, ia menghasut anaknya Salome untuk memintanya kepada Herodes.
Sontak Herodes tersadar, sumpahnya membuat dia blunder. Dia sangka permintaan Salome cuma kecil-kecilan. Ternyata dia salah, karena di belakang Salome, ada Herodias sebagai perancang skenario.
Herodias mengambil kesempatan itu. Dia ingin membalas dendamnya kepada Yohanes Pembaptis. Inilah saat yang tepat baginya. Oleh karena itu, dia mendesak dan menghasut putrinya untuk meminta kepala Yohanes Pembaptis.
Memang mudah menghasut bocah yang polos. Herodias berhasil memprovokasi putrinya Salome. Akhirnya, Herodes memerintahkan untuk memenggal kepala Yohanes Pembaptis bagi Salome, atau lebih tepatnya bagi Herodis.
Herodes kalah telak di hadapan Herodias. Herodes yang beberapa hari belakangan mulai tergugah dengan Sabda Allah pemberitaan Yohanes Pembaptis, akhirnya tak berdaya di hadapan dendam kesumat Herodias kepada Yohanes Pembaptis.
Sayangnya, Herodes tidak mau mempertahankan indahnya Sabda Allah selama ini. Dia malah gengsi karena sumpahnya, lalu rela kalah melawan dendam kesumat dan hasutan Herodias.
Sekarang kita! Entah memilih setia pada Sabda Allah atau hasutan, semua tergantung pada setiap kita. Semoga kita lebih memilih untuk setia kepada Sabda Allah daripada rasa dendam, iri hati, hasutan dan niat buruk lainnya.
Pecinta Literasi