Mengapa Yesus Dimuliakan?

By. Fr. Jery, CMF

ClaretParh

Mengapa Yesus Dimuliakan?

Bacaan pertama: Ibrani 11:1-7

Bacaan Injil: Markus 9: 2-13

ClaretPath.com– Keberimanan kita saat ini merupakan suatu jalan atau perziarahan menuju keselamatan. Kita selalu memelihara iman supaya apa yang dikehendaki dapat diwujudkan. Pemeliharaan iman seperti ini sudah menjadi suatu kunci untuk lancarnya suatu proses perjumpaan . Apalagi iman kita akan Yesus Kristus. Akan tetapi, di saat kita mau mengaktualkan keberimanan, kita selalu berpikir bahwa kita tidak bisa melakukanya. Hal inilah yang sangat memperihatinkan. Dunia iman kita sudah tidak menjadi hal yang utama dalam diri. Jauh pandangan kita pun tidak bisa mengenal siapa yang kita Imani.

Baca juga :  Yudas dan Maria Magdalena, Paskah dan Sikap Kita | Renungan Kita

Bacaan injil hari ini menarasikan tentang bagimana Allah mengakui Yesus sebagai putra-Nya. Bahkan Ia mendapat kemuliaan yang besar di atas gunung. Tetapi mengapa sih Yesus harus dimuliakan?

Kita sebenarnya harus mengerti bahwa Yesus adalah Anak Allah (monogenes theos). Kata Anak Allah ini merupakan sebuah karateristik dari Yesus sebagai seorang yang dipilih. Ia mengerti bahwa diri-Nya merupakan seorang utusan untuk menggenapkan misi Allah, mission dei. Akan tetapi, Yesus tidak pernah menunjukkan siapa diri-Nya yang sebenarnya. Sikap seperti itu mau menunjukan kerendahan hati sebagai Anak Allah.

Baca juga :  Viralkan Yesus | Renungan Harian

Kita sebagai murid kristus mesti percaya bahwa kekhasan Anak Allah ini menghubungan suatu relasi yang khas antara Yesus dan Bapa-Nya. Status-Nya sebagai Anak Allah lain dari status orang pada umumnya yang juga adalah anak Allah. Banyak orang diberi status anak Allah tetapi Ia sendiri adalah Anak Allah dari sononya.

Keyakinan di sini muncul gagasan-gagasan berawal dari Allah dan diutus oleh Allah. Tetapi dalam hubungan sebagai Anak tunggal Allah berfokus pada relasi yang mengagungkan. Ini merupakan suatu konsep pengidentitasan dari Yesus, sehingga Ia dipilih sebagai yang dimuliakan. Yang terpenting di sini adalah bagaimana relasi perjumpaan kita dengan Yesus dalam relasi iman kepada-Nya. Kita harus memiliki suasana perjumpaan relasi seperti itu, sebab dengan perjumpaan seperti inilah kita juga mendapat bagian menjadi Anak-anak Allah.