Keunikan Orang Buta |Renungan Harian

Picture By tokopedia.com

Senin Pekan Biasa XXXIII

Bacaan Pertama: Mak. 1:10-15, 41-43, 54-57, 62-64

Bacaan Injil: Luk. 18:35-43

Penaclaret.com – Sobat Pena Claret yang terkasih, penjelasan seperti apa yang akan kamu berikan ketika seorang anak yang buta sejak lahir mengajukan pertanyaan, apa itu warna hijau? Rasanya sulit bukan? Sekadar memuaskan rasa ingin tahu dan tidak mengecewakan anak itu, kita mungkin terpaksa menjelaskan bahwa warna hijau itu unik. Ia (warna hijau) seperti telapak tangan seorang ibu yang lembut dan sedikit hangat.

Ironisnya, meskipun penjelasan itu jauh dari kata benar, si buta itu tetap mengangguk tanda mengerti. Namun, apa yang akan tejadi seandainya di kemudian hari anak itu dapat melihat. Ia mungkin tidak akan menganggap warna hijau sebagai hijau. Karena baginya, hijau yang ia pahami selama ini adalah sesuatu yang halus dan sedikit hangat. Singkat cerita, anak itu terpenjara dalam dunia ide.

Baca juga :  Munafik, Sikap Cari Aman!

Pembaca Pena Claret yang muklis, bacaan Injil hari ini mengahadirkan sosok orang buta yang disembuhkan Yesus ketika hendak memasuki Yeriko. Mendengar kegaduhan masa yang mengikuti Yesus, orang buta itu bertanya, “apa itu?”  Kata seorang dari rombongan itu: “Yesus orang Nazaret lewat.” Spontan ia lalu berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku” (Bdk. Mat.18: 37).

Orang buta yang dihadirkan Lukas dalam bacaan Injil hari ini sedikit berbeda dari si kecil buta yang sengaja ditempatkan pada prolog di atas. Ia tidak menerima penjelasan orang lain, “Yesus orang Nazaret lewat”, secara verbal sebagaimana anak kecil tadi. Buktinya ia tidak berkata, “Yesus, orang Nazaret kasihanilah aku.” Ia malah berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku.” Padahal tidak seorang pun yang mengatakan padanya kalau Yesus adalah “Anak Daud”. Artinya, orang buta itu tidak serta-merta terbawa arus penjelasan orang.

Baca juga :  Tuhan, Ajarkanlah Kami Berdoa

Keunikan orang buta itu mengingatkan saya pada adegium St. Agustinus, “beriman artinya percaya akan apa yang tidak kamu lihat. Dan hadiah dari iman adalah melihat apa yang kamu percaya.” Barangkali tanpa iman, orang buta itu tidak akan berseru, Yesus Anak Daud kasihanilah aku, melainkan Yesus orang Nazaret kasihanilah aku. Atau bahkan sama sekali tidak memohon kepada-Nya. Toh, pikirnya,Yesus hanya manusia biasa dari Nazaret yang kebetulan lewat. Tetapi karena iman, orang buta itu percaya bahwa Yesus orang Nazaret Itu adalah Anak Daud, Mesias. Juga berkat imannya, orang buta itu akhirnya dapat melihat apa yang ia percaya.

Baca juga :  Menuntut Tuhan

Sobat Pena Claret yang terkasih, semoga pengalaman perjumpaan orang buta ini menginspirasi kita untuk terus berkembang dalam iman. Selamat pagi, selamat beraktivitas.