Hari Raya Hati Yesus yang Maha Kudus | RenunganHarian

Picture by Vatikankatolik.id

Penaclaret.com

Jumat, 24 Juni 2022

Bacaan Injil : Lukas 15: 4-7

Hari Raya Hati Yesus yang Maha Kudus dalam Gereja Katolik jatuh pada jumat ketiga setelah Pentakosta. Perayaan ini berawal dari sebuah kesaksian Santa Margareta Maria Alacoque (1647-1690). Ia menyaksikan Yesus menunjukkan Hati-Nya yang luka. Penampakan itu terjadi pada 1675. Kepada Santa Margareta, Yesus menegaskan banyak hal. Soal timbal balik tindakan kasih salah satunya. Yesus mengharapkan Margareta sebagai mentor bagi umat beriman lainnya untuk menanggapi secara serius tindakan kasih. Yesus dengan Hati luka mengharapkan manusia tidak sia-siakan pengorbanan itu. Tuhan menghendaki agar manusia berbalik dari kesalahan yang telah membuat nyaman. Devosi kepada Hati Yesus Maha Kudus sarananya.

Baca juga :  Sekat Antara Tuhan dan Manusia | Renungan Harian

Ketenaran devosi pada Hati Yesus yang Maha Kudus ini menuai kontra di zaman Santa Margareta Maria Alacoque. Ia diragukan berikut kesaksiannya, bahkan oleh teman-teman suster sebiarannya. Ia tidak putus asa. Sampai pada akhirnya seorang Pastor Jesuit Claude de la Colombiera SJ membenarkan semua yang terjadi pada Margareta yang telah melihat penampakan Yesus. Devosi menjadi berkembang. Dari situ, Margareta rutin berdevosi kepada Hati Yesus yang Maha Kudus. Setiap jam sebelas malam sampai menjelang fajar pada Jumat pertama di dalam bulan, Margareta paten berdevosi dalam keadaan tiarap. Menjelang kematian, ia tetap menjalankan devosi itu.

Dalam suratnya, Santa Margareta Maria Alacoque menulis tiga berkas cahaya keluar dari relung hati Yesus yang terluka. Pertama pancaran keilahian, bersinar untuk para pendosa yang mau bertobat. Kedua pancaran kemurahan hati, membantu semua orang yang menjelajah mencari kesempurnaan sekaligus menampik kesulitan yang diderita. Ketiga adalah pancaran kasih yang menyinari para sahabat-Nya yang telah mencapai kesempurnaan. Tiga hal ini yang menjadi patokan kita merenungkan bacaan Injil.

Baca juga :  Perjumpaan yang Menyembuhkan | Renungan Harian 

Bagi kita manusia normal, menemukan apa yang dicari adalah sebuah sukacita tiada tara.  Usaha mencari hal yang kita inginkan terbalaskan. Berbeda dengan kita, Yesus melalui retorikan-Nya menyumbangkan gagasan sukacita yang amat unik. Sukacita Yesus konkret terjadi ketika melihat pengikut-Nya bertobat. Itu melebihi apa pun. Di sini, mari kita berpikir bahwa pribadi manusia itulah yang menyukakan Hati Tuhan bukan benda-benda materil ciptaaan manusia.

Baca juga :  Ia Tidak Diam!

Kita diajak untuk menjadi deretan umat yang menambah sukacita Yesus. Kita digiring untuk merendahkan hati dan bertobat dari tindakan menyimpang yang terlanjur membuat nyaman. Santa Margareta Maria Alacoque teladan yang bisa diandalkan. Ia telah membuktikan kemampuannya menyukakan Hati Tuhan melalui devosi pada Hati Yesus yang Maha Kudus.

Referensi:

St. Margareta Maria Alacoque (indocell.net) disarikan dari www. Indocell.net/yesaya, Kamis 23 Juni 2022, pukul 21.15 WIB

Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus: Sehati Seperasaan dengan Yesus | YOUCAT Indonesia, disarikan dari https://www.youcat.id/article, Kamis 23 Juni 2022, pukul 21.20 WIB