Jembatan Harapan

By. Fr. Vendy, CMF

Kuasa Tuhan dan Pentingnya Iman
Picture by ClaretPath.com

ClaretPath.com Jembatan Harapan

Jumat, 13 Januari 2023, Masa Biasa Pekan I

Bacaan I :           Ibr. 4:1-5,11

Bacaan Injil :       Mrk. 2:1-12

Saya kira pembaca budiman sekalian pernah mengalami sakit. Tentu saja sakit dengan intensitasnya masing-masing. Mulai dari sakit hati hingga sakit kritis stadium tertentu. Yah, sakit memang satu dari sekian pengalaman yang kurang mengenakan. Bagaimana tidak, ada banyak hal yang ingin dilakukan terpaksa harus dipendam lantaran tubuh belum siap untuk melakukannya.

Marilah kita bayangkan mereka yang sudah mencapai tahap kritis atau stadium akhir. Juga mereka yang sudah berbaring sekian lama di atas tempat tidur. Boleh ditebak, satu-satunya kerinduan orang-orang ini adalah kesembuhan.

Baca juga :  Bertobat Menggembirakan

Penginjil Markus hari ini mengisahkan kepada pembaca ClaretPath.com yang mukhlis seorang yang menderita lumpuh. Berbeda dari sakit lainnya, kelumpuhan sangat memenjara. Orang yang sakit lumpuh tidak dapat berbuat apa-apa selain berbaring. Ia tidak dapat bergerak. Karena itu, tidak dapat menyembuhkan dirinya sendiri lantaran tidak dapat meminum obat dan makan sendiri.  Orang lumpuh sangat tergantung sepenuhnya pada orang lain. Harapannya berada pada belas kasih orang lain.

Baca juga :  Kesaksian Sebagai Tanda Kesatuan Dengan Allah

Kisah orang lumpuh yang digotong oleh empat orang untuk dibawa ke hadapan Yesus menjadi teladan bagi orang kristiani. Mereka (keempat orang) bersaksi menjadi penyambung harapan si lumpuh. Selain itu, mereka juga memberi dari totalitas. Karena Yesus dikerumuni oleh orang banyak, mereka terpaksa haru mencari cara lain. Mereka terpaksa membuka atap rumah demi menurunkan orang lumpuh tersebut tepat di hadapan Yesus agar disembuhkan. Alhasil orang lumpuh tersebut disembuhkan plus dosanya diampuni.

Baca juga :  Melanggar Sabat

Kisah keempat orang tersebut hendaknya menginspirasi kita sekalian untuk menjadi jembatan harapan bagi  mereka yang menggantungkan harapannya kepada kita. Terima kasih sudah menyempatkan diri di sela-sela kehidupan untuk membaca.