Sukacita dalam Penantian|Renungan Harian

Picture by: HIDUPKATOLIK.com

Minggu Adven III

Bacaan I: Zef 3:14-18a

Bacaan II: Flp 4:4-7

Bacaan Injil: Luk 3:10-18

Penaclaret.com–Sahabat Pena Claret yang terkasih. Bagi banyak orang, sesuai dengan pengalamannya, memahami penantian sebagai suatu pekerjaan yang membosankan dan menjengkelkan. Apalagi dalam hidupnya ia sering menantikan, menunggau seseorang dan orang yang ditunggu tidak kunjung datang. Pengalaman pahit tentang penantian menciptakan perasaan cemas, perasaan tak karuan, merasa diri ditipu, dan merasa khawatir jika terjadi sesuatu pada orang yang ditunggu. Namun kita tidak boleh dengan cepat menyimpulkan bahwa semua penantian pasti dan selalu membosankan. Misalkan dalam menanti keluarga kita yang berada jauh, yang selama bertahun-tahun tidak pernah bertemu, dan akan datang ke rumah kita, tentu model penantian kita pun berbeda. Kita akan mempersiapkan segala sesuatu yang perlu, penantian kita diliputi rasa senang dan bersukacita karena sebentar lagi akan ada orang istimewa yang datang ke rumah kita. Pengalaman dalam menantikan sesuatu, membentuk perasaan kita, apakah penantian kita selalu membosankan?

Baca juga :  Fondasi Iman | Renungan Harian

Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi mengungkapkan “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!…Tuhan sudah dekat!” (Flp. 4:4-5). Paulus mau menegaskan kepada jemaat di Filipi bahwa Tuhan yang dinanti-nantikan sudah dekat. Ia akan datang dengan segala kuasa yang maha dahsyat yang tak dapat ditandingi oleh kuasa mana pun. Paulus mengajak jemaat Filipi untuk senantiasa bersukacita dalam penantian, sampai hari kedatangan Tuhan. Paulus menginginkan agar jemaat tidak jemu-jemu mananti kedatangan Tuhan. Penantian mereka harus disertai dengan rasa sukacita. Dalam menantikan Tuhan apa yang perlu kita lakukan atau persiapkan?

Baca juga :  Tidak Pernah Merasa Cukup

Penginjil Lukas, melalui pewartaan Yohanes Pembaptis tentang pertobatan mengungkapkan hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk menanti kedatangan Tuhan. “Barang siapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barang siapa mempunyai makanan, hendaklah ia juga berbuat demikian” (Luk. 3:11). “Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu” (Luk 3:13). “Jangan merampas dan jangan memeras dan cukuplah dirimu dengan gajimu” (Luk 3:14). Dari beberapa pernyataan di atas, Lukas menegaskan bahwa untuk menanti kedatangan Tuhan kita harus bertobat dan melakukan sesuatu yang baik. Kita pun dipanggil untuk memberikan sukacita kepada orang lain. Perbuatan kita sekiranya membantu mereka dengan mudah menjumpai Tuhan.

Sahabat Pena Claret yang terkasih, masa adven adalah saat kita menantikan kedatangan Tuhan. Tidak terasa kita sudah memasuki Minggu Adeven III, minggu Gaudete. Persiapan kita dalam menantikan Tuhan sudah semakin dekat, harapan kita akan segera dipenuhi. Kita pun diajak untuk mengingat seruan rasul Paulus kepada jemaat di Filipi “Bersukacitalah! Tuhan sudah dekat!” Dan kita pun diundang untuk melaksanakan apa yang diserukan oleh Yohanes Pembaptis, bertobat dari perbuatan yang menyimpang dari jalan Allah dan berbuat baik kepada semua orang. Mari kita menanti kedatangan Tuhan dengan hati yang tulus ikhlas, tidak dalam rasa bosan. Tuhan sudah dekat mari kita nantikan kedatangan-Nya dengan hati yang gembira dan sukacita. Tuhan memberkati dan selamat hari Minggu Gaudete.