Sok Kenal, Maka Menghakimi

SABDA HARIAN - Oleh Todi Manek, CMF

Sok Kenal
Gambar: id.pngtree.com

ClaretPath.com – Sok Kenal, Maka Menghakimi

  • Jumat, 2 Agustus 2024, Pekan Biasa XVII
  • Injil Matius 13:54-48

Pepatah kuno berbunyi, “Tak kenal, maka tak sayang”. Itu benar. Kalau kita sungguh mengenal orang lain, maka kita akan semakin menyayangi dia.

Jika kita berkata kita telah mengenal seseorang, tetapi kita membencinya, itu namanya sok kenal. Karena itu, kita bisa katakan demikian: “Sok kenal, maka kita menghakimi”.

Hal inilah yang dialami Tuhan Yesus hari ini. Orang-orang seasal-Nya membenci Dia bukan karena Dia telah melakukan sesuatu yang buruk. Sebaliknya, mereka membenci Yesus hanya karena mereka mengenal-Nya, atau lebih tepatnya, mereka sok mengenal Yesus.

Baca juga :  Menjadi Kaya

Mereka tidak sanggup menerima kenyataan bahwa orang yang mereka kenal selama ini mampu melakukan hal-hal luar biasa. Lalu, mereka kecewa dan menolak Dia (lih. Mat 13:57).

Di sini jelas, mereka menolak Tuhan Yesus semata-mata karena mereka sok mengenal Dia. Mereka tahu dari mana asal-Nya. Namun, pengenalan mereka tidaklah dalam, hanya kulit luaran saja. Mereka tidak mampu melihat karya Roh Allah di dalam diri-Nya (bdk. Luk 4:18). Akibatnya, mereka menolak Dia.

Baca juga :  Misteri Padang Gurun

Kita pun banyak kali menolak orang lain karena sok mengenal mereka. Baru saja luarannya yang kita tahu, kita langsung menghakimi mereka. Lebih parahnya, kita membekukan diri mereka menjadi sesuatu, sehingga seakan takkan pernah terjadi perubahan dan perkembangan dalam diri mereka.

Seandainya kita mampu melihat karya Roh Allah dalam diri sesama, kita takkan pernah menghakimi mereka. Kita pun tidak berhenti hanya pada tahu tampilan luarnya saja. Kita tak berkutat dengan prasangka kita tentang dirinya. Sebaliknya, kita akan terbuka untuk menerima setiap perkembangan dalam dirinya.

Baca juga :  Polos di Hadapan Allah

Semoga kita tidak puaskan diri dengan sok kenal sesama kita. Sebaliknya, kita perlu mengenal mereka secara sungguh. Dengan demikian, kita akan mampu melihat karya Roh Allah dalam diri mereka, bukan membekukan mereka menjadi sesuatu, lalu menghakimi mereka.

Penulis: Todi Manek, CMFEditor: Admin