ClaretPath.Com- Pembawa Alamat Keselamatan
Hari Senin Pekan Biasa Ke-XXVIII, 10 Oktober 2022
Bacaan I: Gal. 4:22-24. 26-27. 31-5:1
Bacaan Injil: Luk. 11:29-32
Bacaan Injil hari ini sangat menarik. Yesus juga mengecam orang-orang yang mengikuti dan mengerumuni-Nya. Di mana mereka dikecam Yesus sebagai angkatan yang jahat. Angkatan yang tidak percaya, jika pewartaan Yesus tidak disertai tanda, mereka meminta tanda kepada Yesus. Dan Yesus menampilkan sosok penting dalam rekonsiliasi bangsa Niniwe, yakni Yunus. Sosok yang menjadi prototipe yang asli dan otentik bagi orang-orang Niniwe. Bahkan juga kita. Sejenak kita me-review kisah Yunus, kita akan menemukan bahwa Yunus adalah seorang Nabi yang mempertobatkan orang-orang Niniwe. Berkat pemberitaannya, Orang Niniwe bebas dari hukuman Allah dan mereka diselamatkan. Yunus menjadi tanda keselamatan bagi orang-orang Niniwe.
Dalam KKBI, tanda menunjuk pada kata benda. Yang berarti bahwa “yang menjadi alamat atau menyatakan sesuatu”. Yunus adalah tanda bagi orang-orang Niniwe. Berkat Yunus, orang-orang Niniwe diselamatkan. Dan karena Yunus pula, orang-orang Niniwe bebas dari murka Allah. Dengan demikian, tanda Nabi Yunus menjadi petunjuk keselamatan bagi orang-orang Niniwe. Yunus adalah pembawa alamat keselamatan orang-orang Niniwe. Dan kita sebagai orang Kristen, dituntut untuk menjadi tanda keselamatan atau setidaknya ikut ambil bagian dalam membawa alamat keselamatan bagi orang lain. Yesus sendiri mengatakan bahwa “… dan, sungguh, yang ada di sini lebih besar dari Yunus!”
Pembawa Alamat Keselamatan: Sebuah Undangan Bagi Kita
Kecaman Yesus terhadap orang-orang yang mengerumuni-Nya merupakan kecaman bagi kita juga. Bahwasannya terkadang Iman kita adalah iman tanda. Artinya bahwa kita tidak percaya pada Tuhan berdasarkan situasi empirik. Jika tidak ada tanda maka saya tidak percaya. Jika demikian, maka kita juga tidak menjadi tanda keselamatan bagi orang lain. Kita mengenakan identitas Kristen tetapi kita berlaku seperti orang-orang yang dikecam Yesus. Karena itu, Yesus menampilkan sosok yang istimewa bagi orang-orang Niniwe menjadi prototipe kita. Yusus menjadi teladan bagi kita untuk menjadi tanda keselamatan bagi orang lain. Dan mempunyai iman yang otentik kepada Allah.
Karena itu, pada hari ini kita disadarkan oleh Yesus. Bahwasannya kita sebagai pengikut-Nya, hendak percaya kepada Allah tanpa bergantung pada tanda. Melainkan karena iman yang sungguh kepada-Nya. Agar dengannya kita terus menyelamatkan orang banyak melalui pewartaan kita. Juga melalui kesaksian hidup kita setiap hari. Akhirnya marilah kita belajar menjadi pembawa alamat keselamatan Allah bagi sesama. Semoga.
ClaretPath.Com adalah ruang pengembangan bakat menulis dan media kerasulan, terinspirasi dari Santo Antonius Maria Claret, Pelindung Pers Katolik.