Paus Fransiskus Membeatifikasi Paus Yohanes Paulus I

ClaretPath.com – Paus Fransiskus Membeatifikasi Paus Yohanes Paulus I

Paus Fransiskus membeatifikasi Paus Yohanes Paulus I, pada Minggu, 4/9/2022. Misa beatifikasi itu berlangsung di Lapangan Santo Petrus. Paus Fransiskus memimpin perayaan Misa Kudus beatifikasi itu. Ribuan orang datang dari berbagai belahan dunia untuk hadir dalam perayaan berahmat itu.

Sebelum memulai Misa Beatifikasi, Paus Fransiskus mengadakan ritus beatifikasi, yang di antaranya adalah pembacaan riwayat hidup calon beato. Pada bagian akhir pembacaan riwayat hidup Paus Yohanes Paulus I, Paus Fransiskus menyatakan dia sebagai “Beato”.

Pasca penyebutan Paus Yohanes Paulus I sebagai beato, terbukalah foto bergambar Paus Yohanes Paulus I di depan Basilika St. Petrus beriringan dengan tepukan tangan dan nyanyian “Alleluya”.

El Papa de la Sonrisa

Dalam homilinya, Paus Fransiskus menyatakan bahwa Paus Yohanes Paulus I merupakan sosok yang lembut dan rendah hati dan benar-benar hidup dalam sukacita Injili.

“Saudara, saudari, beato baru (Beato Yohanes Paulus I) hidup dengan cara ini: dengan sukacita Injil, penuh kasih. Dia mewujudkan cara hidup seorang murid yang miskin, yang tidak hanya berarti menyingkirkan barang-barang materi, tetapi di atas semua itu mengatasi godaan untuk menempatkan “aku” sendiri di tengah dan mencari kemuliaan sendiri. Sebaliknya, mengikuti teladan Yesus, dia adalah seorang gembala yang lembut dan rendah hati. Ia menganggap dirinya sebagai debu yang di atasnya Allah berkenan untuk menulis [sesuatu]”, jelas Paus asal Argentina ini.

Baca juga :  Dialog Abadi Benedictus XVI (1927-2022)

Paus Yohanes Paulus I sangat terkenal dengan julukan El Papa de la Sonrisa (Paus Senyum). Dengan julukan tersebut, Paus berkebangsaan Italia ini selalu tersenyum dan senyuman itu dia bagikan untuk semua orang.

Paus Fransiskus menyebut senyumannya sebagai buah dari kebaikan Tuhan. Hal itu menampakan wajah Gereja yang selalu bergembira, tenang, dan indah, yang selalu membukakan diri kepada semua orang.

“Dengan senyumnya, Luciani berhasil menyampaikan kebaikan Tuhan. Gereja dengan wajah gembira, wajah tenang dan wajah tersenyum itu indah, yang tidak pernah menutup pintunya, yang tidak mengeraskan hati, yang tidak mengeluh atau menyimpan dendam, yang tidak marah, Gereja yang tidak marah, juga tidak apakah itu tidak sabar, yang tidak menampilkan dirinya dengan kasar juga tidak menderita nostalgia masa lalu, jatuh ke dalam ‘indietrisme’ (kemunduran)”, kata Paus Fransiskus.

Sebelum menutup homilinya, Paus Fransiskus mengajak umat beriman yang hadir untuk meminta doa melalui Beato Paus Senyum.

Baca juga :  Pendidikan di Era Globalisasi

“Mari kita berdoa kepada bapa dan saudara kita ini, mari kita memintanya untuk mendapatkan bagi kita ‘senyum jiwa’, yang transparan, yang tidak menipu, ‘senyum jiwa’; Marilah kita memohon, dengan kata-katanya, apa yang biasa ia sendiri tanyakan: ‘Tuhan, terimalah aku apa adanya, dengan kekuranganku, dengan kesalahanku, tetapi lakukanlah aku seperti yang Engkau kehendaki’”, kata Paus Fransiskus sembari menutup homilinya.

Profil Singkat Paus Yohanes Paulus I

Paus Yohanes Paulus I memiliki nama asli Albino Luciani, lahir di Forno di Canale, Belluni, Prov. Beneto di Italia Utara, pada tanggal 17 Oktober 1912. Luciani memulai perjalanan panggilannya dengan masuk ke seminari pada tahun 1923. Ia kemudian memberi diri dalam tahbisan suci pada tanggal 7 Juli 1935 lewat penumpangan tangan Mgr. Girolamo Bortignon.

Perjalanan panggilannya terus berlanjut. Berkat karunia Roh Kudus, pada tanggal 27 Desember 1958, Paus Yohanes XXIII menahbiskannya menjadi Uskup. Setelah itu, saat Paus Paulus VI memimpin Gereja Katolik, Uskup Luciani terpilih menjadi kardinal. Uskup Luciani secara resmi menjadi kardinal pada tanggal 5 Maret 1973 lewat konsistori yang dipimpin langsung oleh Paus Paulus VI.

Baca juga :  Alegori Tanur Pater Claret dalam Persimpangan Gaya Hidup Generasi “TikTok”

Kemudian, ketika Paus Paulus VI meninggal dan kursi kepemimpinan Gereja Katolik mengalami sede vacante. Maka, konklaf akan segera berlangsung untuk memilih paus yang baru. Pada tanggal 26 Agustus 1978, Kardinal Luciani terpilih sebagai paus yang baru menggantikan Paus Paulus VI. Sehari setelah terpilih, setelah berdoa Angelus, Kardinal Luciani memilih nama Yohanes Paulus sebagai nama pontifikalnya. Nama tersebut merupakan gabungan nama pontifikal dari dua pendahulunya, Paus Yohanes XXIII dan Paus Paulus VI. Dia adalah paus pertama yang menggunakan dua nama sekaligus sebagai nama kepausan.

Namun, kepemimpinan paus yang menyelesaikan studi doktoralnya di Unversitas Kepausan Gregoriana ini tidak berlangsung lama. Beliau meninggal di tempat tidurnya, pada tanggal 28 September 1978. Dengan demikian, paus pengganti Paus Paulus VI ini hanya memimpin Gereja Katolik selama 33 hari saja. Tim dari Vatikan melaporkan bahwa paus yang terkenal dengan senyumannya ini kemungkinan meninggal karena serangan jantung.

Paus Yohanes Paulus I menjadi ‘Beato’ dalam Misa Beatifikasi pada tanggal 4 September 2022 oleh Paus Fransiskus di Lapangan St. Petrus.

Penulis: Yohanes SuhardiEditor: Mario F. Cole Putra