ClaretPath.com – Mengasihi Allah Dasar Mengasihi Sesama
- Bacaan Pertama: Hosea 14:2-10
- Bacaan Injil: Markus 12:28b-34
Saudara sekalian, tidak seperti kebanyakan cerita, dalam kisah injil hari ini ahli Taurat mendapat image positif, tidak ada indikasi bahwa ia ingin mencoba menjebak Yesus. Dia sepertinya mengajukan pertanyaan yang jujur. Ia bertanya, bukan perintah mana yang pertama dari banyak perintah, melainkan perintah mana yang mendefinisikan inti dari hukum Taurat.
Yesus menjawab dengan mengutip Ulangan 6:4-5: “Kasihilah (agapeseis–agape–love) Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu, dan dengan segenap kekuatanmu.” Mengasihi Tuhan dengan hati, jiwa, pikiran dan kekuatan adalah mencintai Tuhan dengan semua yang kita miliki. Orang Yahudi menganggap hati (kardia) sebagai pusat pikiran sekaligus perasaan. Mereka menganggap jiwa (psyche) sebagai sesuatu yang memberi seseorang kehidupan atau nafas. Ada kemungkinan bahwa Markus menambahkan pikiran (dianoias) demi para pembaca Yunaninya, yang mungkin tidak mengasosiasikan hati dengan pemikiran. Kekuatan (ischuos) bisa mengacu pada apa pun yang memberi kita kekuatan atau kapital dalam hidup; baik kekuatan fisik, kecantikan, kekayaan, posisi, reputasi, atau bakat yang kita miliki.
Kasih agape lebih merupakan kata “melakukan” daripada “merasa”, meskipun melibatkan keduanya. Agape membutuhkan tindakan; mengharuskan kita untuk menunjukkan kasih kita dengan cara yang praktis. Orang yang mengasihi Tuhan akan berpartisipasi dalam doa, Ekaristi, kegiatan-kegiatan rohani dan mencari kesempatan untuk melayani Tuhan. Seorang musisi yang mencintai Tuhan mungkin melayani menggunakan bakat musiknya. Orang tua yang mencintai Tuhan akan membesarkan anak-anak mereka dalam iman. Semua orang yang mencintai Tuhan memiliki kesempatan untuk mengekspresikan kasih itu dalam pengalaman harian. Bagaimanapun, cinta agape membutuhkan ekspresi praktis.
Yang kedua adalah perintah untuk mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Ahli Taurat meminta satu perintah tetapi Yesus memberikan dua; mengikat keduanya dengan pernyataan “Tidak ada perintah lain yang lebih besar dari ini”. Kemampuan Yesus untuk menyatukan kedua perintah ini menjadi satu menunjukkan penguasaan-Nya yang menyeluruh terhadap Taurat. Yesus menegaskan bahwa kasih kepada Allah adalah dasar di mana semua perintah lainnya bergantung. Bila kita sudah mengasihi Allah dengan dengan segenap hati, jiwa, pikiran dan kekuatan, maka hal yang sama juga mesti dilakukan kepada sesama. Kasih kepada Allah akan menghasilkan kasih kepada sesama.
ClaretPath.Com adalah ruang pengembangan bakat menulis dan media kerasulan, terinspirasi dari Santo Antonius Maria Claret, Pelindung Pers Katolik.