ClaretPath.com – Kenakan perlengkapan Senjata Allah
- Bacaan Pertama: Efesus 6: 10-20
- Bacaan Injil: Lukas 13:31-35
Ada ungkapan klasik mengatakan demikian “ketika menanam benih jagung, yang tumbuh jagung dan rumput, namun ketika menanam rumput tidak pernah muncul jagung.” Ungkapan singkat ini mau menggambarkan keseluruhan dari gerak pelayanan kita setiap hari. Bahwa Ketika melakukan kebaikan-kebaikan dalam hidup bersiap-siaplah akan ada hal-hal buruk yang juga ikut tampak, seperti banyak orang akan iri hati dan membencimu. Namun ketika kita melakukan hal-hal buruk maka tidak akan mendatangkan hal-hal baik melainkan sebaliknya keburukanlah yang akan selalu menemani kita.
Sahabat ClaretPath yang terkasih, Penginjil Lukas hari ini kembali menampilkan dialog kontradiktif yang terjadi antara Yesus dan kaum Sanhedrin (penyebutan untuk kaum Farisi, ahli taurat dan para penatua) Kehadiran Yesus di tengah-tengah masyarakat Israel nyatanya menjadi buah simalakama bagi orang lain. Tidak sedikit orang termasuk kaum Sanhedrin merasa terusik dengan kehadiran Yesus. Menurut mereka kehadiran Yesus, mengganggu kemapanan mereka sebagai kaum-kaum yang terpandang dalam masyarakat. Sebab Yesus dalam pengajarannya melakukan kritik langsung terhadap mereka, tentang apa yang mereka perlakukan dalam masyarakat. Hal inilah yang membuat mereka berkali-kali berusaha untuk menangkap dan membunuh Yesus.
Yesus sendiri sebetulnya tidak ingin membangun permusuhan antara dia dan mereka, melainkan datang untuk mengedepankan keadilan dan kebenaran bagi orang-orang Yahudi yang sebetulnya telah dimanipulasi sendiri kaum terpandang tersebut. Karena itu, kritikan dan cercaan tak tanggung-tanggung Yesus lontarkan kepada mereka. Dan kritikan Yesus terhadap kaum kaum Sanhedrin kali ini adalah berkaitan dengan penolakan kasih dan kebaikan Tuhan yang selalu dicurahkan kepada mereka. “Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anak di bawah sayap tetapi kalian tidak mau.” Yesus membuntuti rencana mereka dengan mengatakan bahwa seorang nabi harus dibunuh di dalam Yerusalem. Melalui kata-kata ini Yesus ingin menghadirkan kembali sejarah masa lalu kaum Israel yang sering kali menolak kasih dan kebaikan Tuhan, dan bahkan nabi-nabi yang diutus pun dirajam dan dibunuh oleh mereka.
Sahabat ClaretPath yang terkasih, sebagai pengikut Kristus mari kita teladani gaya dan kehidupan Yesus yang tidak gentar untuk mewartakan Injil di tengah dunia. Perutusan kita di dalam dunia bukanlah suatu hal yang mudah. Akan ada banyak tantangan dan resiko yang selalu kita hadapi sebagaimana yang pernah diungkapkan Yesus dalam perikop yang lain “Aku mengutus kamu seperti domba-domba di tengah-tengah serigala.” Namun semua tantangan itu akan bisa kita lalui jika kita selalu mengandalkan Tuhan dalam hidup, dalam tugas dan dalam pelayanan kita. Paulus dalam bacaan pertama hari ini, meminta umat di Efesus dan juga kita untuk selalu kenakan perlengkapan senjata Allah, agar dapat bertahan melawan tipu muslihat. Dengan perlengkapan senjata Allah, kita menjadi tangguh untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan. Lalu apa perlengkapan senjata Allah yang dimaksud? Paulus dengan jelas menguraikan bahwa perlengkapan senjata yang dimaksud adalah Sabda Alllah dan doa.
ClaretPath.Com adalah ruang pengembangan bakat menulis dan media kerasulan, terinspirasi dari Santo Antonius Maria Claret, Pelindung Pers Katolik.