Claretpath.com– Kata Kunci Kerahiman Allah
Hari Senin Pekan Adven II, 5 Desember 2022
Bacaan I: Yes. 35:1-10
Bacaan Injil: Luk. 5:17-26
Aku berkata kepadamu: “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumah”
(Luk. 5: 24)
Ada tiga kata kunci kerahiman Allah yang termuat dalam penggalan ayat kitab suci tersebut. Di antaranya; bangunlah, angkatlah dan pulanglah. Ketiga kata kunci itu merupakan jawaban Yesus atas kebesaran iman si lumpuh dan orang-orang yang menggotongnya. Yesus melihat dan menghargai perjuangan iman mereka dengan cara mengampuni dosa dan menyembuhkan si lumpuh.
Ketiga kata kunci kerahiman Allah ini menarik sebab begitu riil dalam keseharian hidup orang-orang lumpuh (sakit). Bahkan ketiganya saling bertalian erat. Tidak bisa dilepas-pisahkan. Hal ini tampak dalam kebiasaan orang-orang sakit yang bawaanya adalah ingin selalu tidur atau berbaring. Pada titik ini tentu semuanya masih wajar-wajar saja. Akan tetapi akan menjadi sungguh tidak wajar bila tidurnya kelewatan.
Tidur yang kebablasan ini berarti bahwa kita memilih untuk menyerah begitu saja pada situasi. Kita membiarkan diri untuk terus dipasung oleh penyakit. Hingga akhirnya sedikit demi sedikit ruang gerak kita terkikis, terbatas dan kita pun menjadi lumpuh. So, masihkah kita mau untuk terus melanjutkan tidur kita pada saat sakit tanpa satu upaya maupun kerinduan pun untuk sembuh? Tentunya tidak.
Akan tetapi, sialnya adalah bahwa efek samping dari kebiasaan pesimistis terhadap penyakit yang selalu bertendensi untuk terus tidur adalah munculnya tempat tidur di mana-mana. Misalnya; di sekolah, kapela, kantor, pangkalan ojek, pasar dan lain sebagainya. Singkatnya, kita lalu menjadi tergoda untuk berbaring maupun tidur yang selalu didahului dengan sebuah notifikasi dalam bentuk menguap atau pun mengantuk. Hadirnya tempat tidur di hampir setiap sudut bumi ini pun berpotensi melumpuhkan kita. Karena itu, Yesus menghendaki agar kita segera bangun dan mengangkat tempat tidur kita masing-masing.
Sebuah Ajakan,,,,
Setelah bangun dan mengangkat tempat tidur kita masing-masing, langkah terakhir yang perlu kita lakukan adalah mengembalikannya ke rumah. Atau dalam seruannya Yesus tadi, “pulanglah ke rumah”. Sejatinya seruan ini menunjuk pada sebuah jalan pertobatan sehingga kita boleh berlangkah masuk ke dalam kerahiman Allah. Hanya melalui jalan pulang maupun jalur pertobatan inilah kita bisa berarak masuk ke dalam kerahiman Allah yang begitu besar. Akhirnya, selamat beraktifitas dan jangan lupa untuk selalu membawa kunci kerahiman Allah dalam tugas dan hidup harian kita masing-masing, yakni: bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu. Semoga.
Mahasiswa Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira-Kupang. Pencinta kopi, senja dan novel Jonathan Livingston, Karya Richard Bach.