Dari Fonfroide Ke Yogyakarta

“Cerita Pembukaan Pesta Claret 2021: We far from the shallow.”

Penaclaret.com – Sebagaimana kita tahu bahwa Fonfroide adalah tempat di mana Claret mengakhiri peziarahannya yang penat dan lelah. Seolah mimpi diharuskan punya batas bagai arah angin yang mengenal arti jarak tempuh. Namun bagi Claretian, Fonfroide adalah paradigma untuk menilai misi bahwa ia tak seharusnya berkutat pada diri sendiri.

Claret yang sibuk memenangkan jiwa-jiwa, di akhir hidupnya mendapati dirinya dalam kesepian dan rindu pada kampung halaman: “Di balik gunung Pirenes ini ada Sallen tercinta”. Maka Fonfroide adalah metafora untuk seorang pecinta yang terasing dari diri sendiri, seseorang yang harus far from the shallow, untuk dan hanya kemuliaan Allah dan keselamatan jiwa-jiwa.

Baca Juga:

Inisiatif Allah yang Tak Terukur

Semua cerita Claret tidak hanya berhenti di Fonfroide. Kisah-kisahnya terus bergulir hingga ke Yogyakarta, kota yang dikenal dengan sebutan kota pelajar. Dalam balutan raga-raga muda mengalir darah sang pengembara yang mati di perasingan. Semangatnya terus bergelora dalam diri para penghuni Wisma Skolastikat Claretian Yogyakarta. Semangat ini terlihat ketika pembukaan pesta Claret tahun ini.

Baca juga :  Doa: Sarana yang Menghasilkan Buah

Euforia Liga Champion mulai menggema dengan babak penyisihan grupnya. Klub-klub bergengsi perlahan tapi pasti semakin menunjukkan taring kompetitifnya. “Tidak mau kalah” dengan event internasional ini, Wisma Skolastikat Claretian Yogyakarta (WSCY), 15 September 2021, pukul 15.00 WIB, secara resmi memulai rangkaian pesta Claret di gelangang komunitas dengan tema besar Far From the Shallow. Pesta yang berpuncak pada 24 Oktober ini diawali dengan berbagai kegiatan menarik, Liga futsal Claret, The Voice of Claret, pasar malam, the spiritual night, dan Claret quiz.

Baca Juga:

Bentuk Cinta

Empat klub bergengsi WSCY, Fc. Furnace, Smith, Hammer-blows, dan Fc. Iron bar, langsung beradu skill di liga futsal dan the voice of claret dalam laga pembuka yang panas dengan nuansa kompetitif. Kalah-menang, lolos ke babak selanjutnya atau pun gugur di blind audition menjadi realita dan cerita hari ini.

Baca juga :  Kemenyan Misionaris Spanyol

24 Oktober adalah saat spesial bagi para misionaris Claretian. Di tanggal inilah Santo Antonius Maria Claret, pendiri Kongregasi Cordis Mariae Filii (CMF) diperingati secara universal oleh Gereja. Semangat sang santo dalam pewartaan iman menjadi spirit yang mendorong semangat setiap misionaris Claretian untuk tetap berkarya hingga hari ini. #Men on fire with love.