ClaretPath.com – Aku sihh Yes: Renungan Harian 06/04/2024
Sabtu, 06/04/2024, Oktaf Paskah
Bacaan Pertama: Kis 4:13-21
Bacaan Injil: Mrk 16:9-15
Bukan kubur kosong, melainkan kebangkitan
Satu hal yang menarik dan penting bagi kita sebagai orang Kriten adalah iman kita tidak berdasarkan bukti kubur yang kosong. Respon alami terhadap kubur yang kosong hanya kebingungan, kegelisahan, dan bahkan aib. Dasar iman kita adalah kebangkitan Kristus. Ketika kita memulai rangkaian penampakan Kebangkitan, adalah tepat untuk pertama-tama melihat Maria Magdalena, orang pertama yang melihat Tuhan Yang Bangkit dan menceritakan kabar baik itu kepada murid-murid lainnya.
Bacaan hari ini menyajikan daftar atau ringkasan beragam penampakan Yesus. Pertama, Yesus menampakkan diri kepada Maria Magdalena. Namun, para murid tidak menerima kesaksiannya. Kedua, Yesus menampakkan diri kepada para murid, namun murid-murid lain tidak menerima kesaksian mereka; ketiga, Yesus menampakkan diri kepada sebelas murid. Kemudian, Ia mengkritik kurangnya iman mereka dan memerintahkan mereka untuk mewartakan Kabar Baik kepada semua orang.
Mengapa harus Maria Magdalena?
Di antara rangkaian kisah di atas, mengapa Maria Magdalena menjadi orang pertama yang menyaksikan kebangitan Yesus? Mengapa Yesus menampakan peritiwa yang menjadi dasar iman kita kepada orang berdosa yang dulunya kerasukan tujuh setan? Mengapa tidak kepada siapa pun dari kesebelas rasul-Nya yang pertama yang telah bersama-Nya selama tiga tahun? Atau mengapa tidak menampakkan diri terlebih dahulu kepada Bunda Maria? Mengapa Maria Magdala? Karena dalam kenyataanya peritiwa tersebut mempunyai benturan dengan latar belakang Yahudi. Pertama, Maria Magdalena adalah seorang perempuan. Penulis injil yohanes mengatakan Yesus pernah mengusir tujuh roh jahat dari perempuan ini. Kedua, kesaksian dari seorang perempuan pada saat itu tidak atau sulit untuk diakui kebenarannya
Dalam permenungan saya, jawaban dari pertanyaan di atas adalah karena Maria Magdalena adalah sosok yang setia dan tidak berhenti untuk mencari Yesus. Dia percaya, dan kemudian dia pergi serta berharap dia akan melihat apa yang dia percayai. Meskipun imannya jauh lebih kecil, tetapi Maria memiliki begitu banyak cinta, sehingga ketika matahari belum belum menunjukkan dirinya di ufuk timur, Maria sudah ada di kubur Yesus. Maria Magdalena mencintai dan dicintai oleh Kristus.
Untuk datang ke dunia, Tuhan hadir dalam rahim seorang gadis muda berusia 15 atau 16 tahun, bernama Maria dari Nazaret. Agar dapat diakui hidup di tengah-tengah kita, Dia menapakan diri-Nya kepada seorang wanita yang telah terbebas dari tujuh setan, namanya Maria (Magdalena: artinga dari Magdala). Tuhan turut mempercayakan kesaksian dan warta Kabar Baik melalui perempuan.
Aku sihh Yes!! Renungan untuk kita
Akhirnya, melalui bacaan hari ini kita semua mendapat menanggung tugas serta tanggung jawab untuk menjadi saksi Kristus. Tuhan tidak pernah pilih kasih bahkan orang berdosa yang mau bertobat pun dapat menjadi saksi dan pembawa kabar baik. Yesus berseru kepada para murid dan kita semua, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk!” Sebagai saksi Kristus kita juga hendaknya mampunyai keberanian seperti Rasul Petrus dan Yohanes, dalam bacaan pertama. Mereka “berdiri teguh dalam iman ini” dengan mengatakan, “kita tidak bisa tidak berbicara tentang apa yang telah kita lihat dan dengar”. Apakah kita berani seperti Petrus atau cenderung suam-suam kuku?” Berani menjadi saksi Kristus? Aku sihh Yes!!
Mahasiswa Filsafat Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengagum absurditas Albert Camus