Kamis, 24 Maret 2022, Pekan Pra paskah III
Bacaan I : Yer. 7:23-28
Bacaan Injil : Luk. 11:14-23
Penaclaret.com – Bacaan-bacaan suci pada hari ini mengingatkan kita untuk bertanya diri, apakah saya adalah orang beriman? Apakah saya adalah pengikut Kristus? Benar bahwa ketika dibaptis, kita dimasukkan dalam persekutuan orang beriman Katolik. Kita mendapat hak terberi sebagai orang beriman dan memiliki tanggungjawab untuk menghidupi dan mempertahankan iman tersebut. Tepat pada bagian kedua inilah Nabi Yeremia dan Penginjil Lukas mengarahkan sabda-Nya.
“Dengarkanlah suara-Ku maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia!” (Yer. 7:23). Secara jelas Tuhan telah memberikan petunjuk dan cara bagaimana seorang yang mau mengikuti-Nya menjalankan kehidupannya. Pertama, ia harus mampu mendengar suara Tuhan, dan jalan yang sangat mudah tapi sulit untuk ditempuh dalam mendengarkan suara Tuhan adalah berdoa. Hanya dengan berdiam diri dalam doa, seseorang dapat mendengarkan suara Tuhan. Kedua, ikutilah seluruh perintah Tuhan, yang telah diberikan kepada kita. Kasihilah Tuhan dengan segenap jiwa dan kekuatan (Ul. 6:5), jangan berpaling kepada Allah lain (Ul. 6:14), janganlah mencobai Tuhan (Ul. 6:16), dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Mat. 22:39).
Dunia sekarang sangat lazim dengan dua term ini individualisme dan materialisme. Rasa cinta kasih kepada sesama manusia terkikis tipis oleh karena paham mementingkan diri sendiri. Ketidakpuasan akan hal materil mampu membutakan moral dan menghasilkan tindakan brutal. Orang mampu mengambil tindakan represif kepada yang lain jika ia merasa ada ancaman. Berita tentang perang yang berkecamuk dan memakan korban jiwa serta material, maraknya kasus pembunuhan, penganiyayaan, dan pelecehan seksual, adalah sederetan realita miris yang seharusnya membuka mata dan telinga kita bahwa hanya dengan mencintai Tuhan dan sesama, kedamaian dapat terwujud.
Sekarang kita telah di pertengahan pekan ketiga dalam masa Pra Paskah. Dengan segala aktifitas rohani di masa ini baik itu rekoleksi, ibadat jalan salib, katekese, dan APP, kita diajak untuk memandang kembali nilai keberimanan kita. Sudah sejauh mana kita mencintai Tuhan dengan segenap hati, budi, dan seluruh kekuatan, dan juga mencintai dan mengasihi sesama manusia yang hadir di sekitar kita sama seperti kita mencintai diri kita sendiri. Semoga masa suci ini juga mampu menjauhkan kita dari tindakan memecah belah yang disuarakan oleh Yesus, “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku, dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan”.
Misionaris Claretian. Mahasiswa Pasca-Sarjana di Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharama Yogyakarta.