Yesus: Tabib Ulung

Yesus: Tabib Ulung

Yesus: Tabib Ulung

  • Bacaan Pertama: Kej 1: 1-19
  • Bacaan Injil: Mark 6:53-56

ClaretPath. Com – Sahabat ClaretPath yang terkasih, Kita semua pada umumnya tentu tidak suka dengan sakit, apalagi sakit yang berlarut-larut. Keadaan demikian bisa memberi efek yang merugikan bagi kita. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa sakit dan penyakit bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja. Yang bisa kita lakukan adalah usaha mencari cara supaya bisa kembali pulih.  Ada yang ke dokter, ke rumah sakit, ke orang pintar (tabib) atau mengkonsumsi obat-obat herbal. Orang bahkan tidak peduli berapa biaya yang harus dikeluarkan, yang terpenting adalah kesehatan yang didapatkan.  Demikian halnya yang terjadi dengan orang-orang sakit yang hidup pada jaman Yesus.

Baca juga :  Neoliberalisme, Krisis Multidimensi, dan Signifikansi Transformasi Paradigma Pembangunan

Markus pada hari ini menggambarkan secara jelas tentang situasi orang sakit dan usaha mereka untuk memperoleh kesembuhan melalui tangan Yesus. Markus dengan pendasaran teologis penulisannya, yakni berpihak pada orang sakit, ingin mengedepankan kepentingan orang sakit atau orang-orang lemah dan sekaligus menampilkan Yesus sebagai Tabib sejati.  Oleh karena itu, Markus menampilkan fenomena penyembuhan yang luar biasa yang terjadi di daerah Genesaret, bagi banyak orang yang berbondong-bondong mendatangi Yesus setelah Yesus mendarat di sana. Mereka bahkan berlari-lari menuju Yesus untuk dimintai Penyembuhan-Nya dan ke mana Yesus pergi di situlah mereka akan meletakkan orang sakit, termasuk di pasar sekalipun. Tampaknya orang-orang sakit yang diletakan di hadapan Yesus adalah mereka yang telah mengalami penderitaan sudah cukup lama ataupun mereka yang mengalami sakit berat. Hal ini terlihat dalam teks yang menyebutkan orang sakit yang diusung oleh orang lain menggunakan tilam.  

Baca juga :  Berkomunikasi dengan Allah | Renungan Harian

Hemat saya orang-orang ini telah banyak melakukan usaha untuk proses penyembuhan tersebut, namun hasilnya nihil. Karena itu, ketika mendengar kabar tentang Yesus yang hendak mendarat di daerah mereka, tanpa berpikir panjang mereka menghampiri Yesus. Bagi mereka Yesus menjadi jalan terakhir untuk kesembuhan mereka. Mereka memiliki harapan yang cukup kuat, baik orang sakit juga pengantar orang sakit. “Mereka memohon kepada-Nya supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja mereka mengalami penyembuhan”. Ini tentu sebuah gambaran tentang harapan dan kerinduan yang dalam.  

Baca juga :  Paduan Suara Tangisan Kesedihan

Para sahabat ClaretPath yang terkasih, kisah pada bacaan hari ini, mengajak kita sebagai pengikut Kristus untuk selalu bersandar pada Kristus, melabuhkan diri dan segala keterbatasan hidup kita, entah itu masalah hidup maupun sakit dan penyakit yang kita alami. Biarlah Yesus menjadi Tabib ulung yang mampu menyembuhakan, menjamah dan memenuhi segala kekurangan-kekurangan kita. Mari kita belajar untuk terus berlari mencari Tuhan sama seperti orang-orang sakit yang berbondong-bondong untuk menjumpai-Nya.

Semoga Tuhan menyertai kita.