Kamis Pekan Biasa XXVI
Bacaan I: Neh 8:1-4a, 5-6. 7b-12
Bacaan Injil: Luk 10:1-12
Penaclaret.com – Sahabat Pena Claret yang terkasih. Seringkali kita berasumsi bahwa pewarta sabda hanya terbatas pada kaum tertahbis, biarawan dan biarawati. Tidaklah salah jika kita sering memposisikan diri sebagai objek firman, orang yang menerima sabda. Perlu disadari bahwa melalui sakramen baptis kita mengambil bagian dalam persekutuan atau paguyuban umat Allah. Sebagai umat Allah kita mengemban tugas imamat, kenabian, dan rajawi Kristus. Mewartakan sabda adalah tanggung jawab kita sebagai pengikut Kristus.
Sahabat Pena Claret yang terkasih. Bacaan-bacaan suci hari ini sangat menarik untuk kita renungkan dalam konteks tugas kenabian. Benang merah kedua bacaan hari ini adalah pewartaan. Bacaan pertama mengisahkan Nehemia, Ezra, dan kaum Lewi yang mengajar orang banyak tentang sabda Tuhan. Sedangkan dalam Injil, Yesus mengutus ketujuh puluh murid. Mereka diutus berdua-dua sambil memperhatikan nasihat yang disampaikan oleh Sang Guru. Pada akhir bacaan pertama, di sana ada sebuah keterangan demikian “Maka pergilah semua orang itu untuk makan dan minum, untuk membagi-bagi makanan dan berpesta ria, karena mereka mengerti segala firman yang diberitahukan kepada mereka. (Neh. 8:13)” Sedangkan dalam bacaan injil, sebelum Yesus mengutus murid-murid-Nya, Ia berpesan supaya jika memasuki suatu rumah wajib didahului dengan sapaan damai sejahtera bagi rumah rumah yang akan mereka masuk (Luk. 10:5).
Pelaksanakan tugas kenabian Kristus yang diimplementasikan dalam bentuk tugas Gereja yaitu krygma (pewartaan) tidaklah melulu bersifat verbal. Tugas ini juga bisa diwujudkan dalam tindakan sehari-hari. Tindakan itu tidak harus yang istimewa, cukup dengan hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari.
Ada satu kebiasan kecil yang sangat diperhatikan dalam kehidupan bermasyarakat adalah tata krama. Tujuan tata krama adalah membangun kehidupan yang lebih baik dalam bermasyarakat. Kita diarahkan untuk menghargai satu dengan yang lain. Tidak jarang kita menemukan kejanggalan atau konflik dalam hidup bersama karena kurang perhatian terhadap tata krama. Persoalan ini mau mengafirmasi bahwa tata krama sangatlah penting.
Sahabat Pena Claret yang terkasih. Nasihat Yesus tentang memberi sapaan kepada tuan rumah merupakan hal kecil dan sangat sederhana, namun sangat bermanfaat. Melalui tindak sopan ini, apa yang hendak kita sampaikan akan dengan mudah terlaksana. Ada respek dari orang lain terhadap kita. Tata krama juga adalah salah satu bentuk pewartaan dalam tindakan nyata sehari-hari, pewartaan diri kita sebagai orang Kristen. Hal ini sangat penting dalam kebersamaan terutama bagi kita umat Allah. Tata krama yang baik membantu serta mempermudah kita dalam proses pewartaan. Alhasil orang-orang yang mendengar kabar baik Kerjaan Allah pun memperoleh sukacita.
Sahabat Pena Claret yang terkasih. Hari ini kita menutup Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) tahun 2021 dengan tema, “Yesus Sahabat Seperjalanan Kita.” Hari ini juga kita memperingati St. Hironimus, Imam dan Pujangga Gereja. Sepanjang BKSN kita telah membaca, merenungkan, meresapkan isi Kitab Suci. Semoga semangat yang sama terus membara dalam diri kita. Kitab Suci adalah jalan bagi kita untuk mengenal Kristus. Santo Hirionimus sebagai orang yang menerjemahkan Kitab Suci dari bahasa Ibrani ke bahasa Latin (Vulgata), mengundang kita untuk semakin dekat dengan Kitab Suci. Ia menegaskan bahwa, “Tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal Kristus.” Tuhan memberkati.
Misionaris Claretian. Mahasiswa Filsafat Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.