Roh Kudus: Interpretator Sekaligus Introduktor Menuju Pada Seluruh Kebenaran

Sumber gambar:

Hari Minggu, 5 Juni 2022 Hari Raya Pentakosta

Bacaan I: Kis. 2:1-11

Bacaan II: Rm. 8:8-17

Bacaan Injil: Yoh. 14:15-16, 23b-26

Pena claret.com-Bernarasi bersama aksi, berlangkah seirama bersaksi tentang kebenaran adalah nazar kita. Berpegang teguh pada iman yang sejati, niscaya kita setia selalu. Di tengah dunia yang sedang mengalami kemerosotan akan nilai kebenaran; yang mana hoaks kian mendominasi, sementara kita menamai diri sebagai Kristen dan mengamini Kristus-Sang Kebenaran sejati. Ini adalah sebuah realita hidup yang cukup meresahkan. Dan terhadap realita hidup yang merisaukan ini, kita seharusnya alergi sebab kita adalah para pengikut Kristus dan saksi atas Kebenaran itu sendiri. 

Pada hari ini juga, kita merayakan Hari Raya Turun-Nya Roh Kudus ke atas diri Perawan Maria dan para Rasul atau nama artisnya adalah Pentakosta. Turun-Nya Roh Kudus ini merupakan suatu kurnia besar sebab memberanikan para Rasul Kristus untuk tetap setia berwarta dan bersaksi akan kebenaran. Kebenaran yang dimaksudkan ini adalah  Kebenaran Absolut yang bersumber dari Allah dan termanifestasi dalam diri Allah Putera, yaitu Yesus Kristus. Bila ditilik dari sisi kemanusiannya, para murid sudah tentu tidak bisa melaksanakan amanat agung Tuhan ini, namun karena kurnia Roh Kudus akhirnya mereka pun tidak gentar dan ragu di dalam mewartakan kebenaran Tuhan.  

Baca juga :  Tuhan itu Samar Karena Kita yang Kurang Sadar

Sebagai murid Kristus di zaman sekarang ini yang juga bila ditinjau dari sisi kemanusiawian kita, sebetulnya kita pun tidak akan jauh berbeda dengan para rasul yang tidak bisa berbuat banyak untuk menyuarakan atau bersaksi tentang kebenaran Kristus tanpa kurnia Roh Kudus. Tanpa DIA yang adalah Sang Penolong Abadi-Parakletos, kita hanya akan merasa dan menjadi sadar diri bahwa kita bukanlah makhluk yang pantas untuk menentang tegangan kebohongan-hoaks yang gemar sekali mengikis nilai kebenaran yang masih terus mengarus hingga kini. Tetapi karena Roh Kudus, kita pun akhirnya dimampukan sebab  Dialah Interpretator sekaligus introduktor menuju pada “seluruh kebenaran”. Kebenaran seantero ini merupakan tujuan kita semua di bawah bimbingan Roh Kudus, bukanlah satu sintesis belaka dari sejumah kebenaran, melainkan sebuah kebenaran yang terletak di dalam penyataan diri Allah atau pewahyuan serta penafsiran Allah oleh Sang Putera di dalam kepenuhan universalitas-Nya yang konkret dan tak terhingga.

Baca juga :  Terang | Renungan Harian

Seluruh kebenaran itu  terealisasi  ketika Sang Putera dengan seluruh eksistensi-Nya menjadi daging untuk menyatakan kebenaran cinta kasih Ilahi dan memberi kesaksian yang benar akan kebenaran itu sendiri. Kebenaran itu sebuah proses penemuan sekaligus rahmat, kasih karunia Tuhan. Pembukaan ruang cinta kasih Allah Bapa ini ditempuh melalui jalur inkarnasi, yaitu penyerahan diri Sang Putera (Yesus) kepada dunia dan berpadanan dengan itu, Roh Kuduslah yang menghantar orang masuk ke dalam Firdaus-Ruang cinta kasih Ilahi yang telah dibukakan lagi oleh Kristus melalui seluruh peristiwa hidup-Nya.

Baca juga :  Kasih Tidak Memandang Dunia Dengan Kaca Mata Justifikasi

Besar harapannya adalah bahwa semoga Roh Kudus senantiasa menyertai dan memimbing kita menuju kebenaran sejati. Membawa kita pulang ke dalam Firdaus sehingga kita kembali lagi mengalami kesatuan abadi yang mesra bersama Allah. Sehingga akhirnya, kita pun layak menjadi anak-anak Allah dan mendapat warisan surgawi sebagaimana yang telah diperoleh oleh Yesus sebagai yang sulung dari segala ciptaan. Dan kebenaran itulah yang seharusnya selalu kita rindukan di dalam keseharian hidup kita, yaitu ketika kita menyapa Allah sebagai Bapa-Abba, ya Bapa. Tuhan memberkati.