ClaretPath.com – Percaya Pada Kebenaran Yesus
Minggu, 9 Juni 2024, Hari Minggu Biasa IX
Bacaan Pertama: Kej. 3:9-15
Bacaan Kedua: 2 Kor. 4:13-5:1
Bacaan Injil: Mrk. 3:20-35
Merenungkan bacaan Injil untuk hari ini, ada pertanyaan yang muncul. Mengapa dalam Kitab Suci kadang kala Yesus menggunakan perumpamaan. Bisa saja itu muncul karena pendengarNya kurang memahami maksud Yesus. Dengan perumpamaan Yesus mempermudah pemahaman mereka.
Stephen Colbert dengan terkenal mengatakan “kebenaran” sebagai cara untuk menyinggung kebiasaan kita yang lebih memperdulikan perasaan kita sendiri daripada mencari yang hakiki. Oleh sebab itu, apakah kebenaran adalah sebuah keharusan? Kebenaran penting karena membantu kita memahami dan menentukan keputusan dalam berbagai situasi dan memahami dunia sekitar kita dengan lebih baik.
Yesus adalah Jalan, Kebenara dan Hidup
Dalam Injil Yohanes mencantumkan dengan sangat jelas “Akulah jalan, kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:6). Barangsiapa mau mengikuti Aku, “kamu akan mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yohanes 8:32). Arti “memerdekakan kamu” dalam konteks Yohanes adalah membebaskan seseorang dari perbudakan dosa dan kematian. Yesus mengatakan bahwa jika Anak Allah memerdekakan seseorang, maka seseorang itu benar-benar merdeka. Kemerdekaan ini tidak hanya berarti memiliki kebebasan dari perbudakan fisik, lebih dari itu, memiliki kebebasan dari perbudakan dosa dan kematian.
“Ia kerasukan Beelzebul dan dengan penghulu setan Ia mengusir setan” (Yoh,3:22)
Dalam bacaan injil hari ini, menunjukan bahwa orang-orang di sekitar Yesus belum percaya bahwa Yesus adalah anak Allah yang mampu melakukan mujizat, nyatanya Yesus telah menunjukan karya-karyanya sebagaimana Ia menyembuhkan ibu mertua Petrus, orang lumpuh dan banyak orang lainnya. Akan tetapi orang-orang di sekeliling masih berpegang pada pendirian mereka sehingga di antara mereka ada yang berprasangka dan mengatakan bahwa “Ia kerasukan Beelzebul dan dengan penghulu setan Ia mengusir setan” (Yoh,3:22). Meskipun dengan begitu banyak ejekan, Yesus tetap berdiri kokoh dan terlihat dewasa dalam menanggapi semua hujatan itu. Melalui sebuah perumpamaan yang kemudian membantu mereka untuk mengerti tentang apa yang diwartakan Yesus kala itu. Nah, adakalahnya inipun menjadi tangtangan bagi kita ketika kita menghakimi orang lain tanpa mengetahui apa latar belakang yang sebenarnya.
Pesan Warta Kebenaran Yesus
Sahabat ClaretPath yang terkasih, dalam dunia modern ini, tidak begitu mudah bagi kita untuk memahami suatu peristiwa yang terjadi dalam keseharian kita. Setiap orang memiliki konsep atau keunikannya.. Di sini kita diingatkan sekali lagi untuk tetap konsisten dengan pendirian kita. Dan dalam situasi apapun hendaknya kita mengutamakan kebenaran, bukan prasangka. Mengapa? Karena “kebenaran adalah pangkal dari kebahagiaan” (Plato)
Percaya Pada Kebenaran Yesus oleh Sr. Nita Kapitan, RMI
Mahasiswa Filsafat Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengagum absurditas Albert Camus