Murka Allah

Oleh Edwar Gabho

Murka Allah
Sumber gambar: ClaretPath.Com

ClaretPath.ComMurka Allah

Hari Kamis Pekan IV Masa Prapaskah, 23 Maret 2023

  • Bacaan I: Kel. 32:7-14
  • Bacaan Injil: Yoh. 5:31-47

Sahabat Claretpath yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, narasi pada bacaan pertama hari ini menampilkan sosok Allah Bapa yang pengasih. Kasih Bapa pada bacaan pertama dari kitab Ulangan menggambarkan tentang penyesalan-Nya akan rencana malapetaka yang hendak Ia jatuhkan atas bangsa Israel yang telah menyimpang dari jalan perintah-Nya. Teks ini menggambarkan bagaimana umat Israel membuat anak lembu tuangan, dan menjadikan patung itu sebagai tempat untuk penyembahan dan memberikan korban persembahan. Puncak dari semuanya itu mereka menyangkal perbuatan baik Allah atas mereka. Tindakan bangsa Israel inilah yang kemudian menjadi cikal bakal dari rencana Allah untuk menurunkan malapetaka atas mereka.

Baca juga :  Berkomunikasi dengan Allah | Renungan Harian

Kemurkaan Allah yang tertuang dalam bacaan pertama hari ini secara tersirat menunjukan bahwa Allah sangat mengasihi umat-Nya. Kasih tidak selamanya ditampilkan lewat tindakan atau tutur kata yang baik, menyejukan hati, kata-kata yang terdengar adem di telinga yang lebih bersifat membahagiakan orang lain. Kasih tidak harus selalu dengan cara yang lembut seperti itu. Marah atau kemurkaan sebagaimana yang tertuang dalam bacaan pertama hari ini adalah salah satu bentuk dari sekian banyak bentuk kasih Allah kepada manusia.

Orang tua mana yang tidak pernah marah terhadap anaknya. Sesayang-sayangnya mereka terhadap kita suatu waktu mereka akan marah apabila anaknya melakukan suatu penyimpangan atau kesalahan. Sebagaiamana pepatah klasik mengatakan “tak ada asap kalau tak ada api”, kemarahan timbul bukan tanpa alasan melainkan karena adanya penyebab. Murka Allah atas umat Israel adalah akibat dari sikap mereka sendiri yang menyimpang dari jalan perintah Allah dan yang tegar tengkuk.

Baca juga :  Malaikat, Mengajak Memuji Tuhan

Tobat: “Penangkal” Murka Allah

Para sahabat yang terkasih, kisah dalam bacaan pertama dari kitab Ulangan pada hari ini selain menampilkan sosok Allah yang pengasih, juga secara tak langsung mau mengajak kita untuk menyadari segala perbuatan kita yang telah menyimpang dari perintah Tuhan. Pada moment prapaskah ini, hendaklah kita bertobat dari segala perbuatan kita yang menyimpang dari kehendak Allah serta menjadi kesempatan buat kita untuk semakin berbenah diri melihat kembali apa saja bentuk “anak lembu tuangan” yang sudah dan masih kita praktekan. Sehingga kita senantiasa memperoleh kasih Allah dalam hidup kita. Akhirnya, marilah kita terus membina sikap tobat agar murka Allah bisa berubah menjadi kasih. Semoga Tuhan memberkati kita.