Bacaan I : Yak. 1:19-27
Bacaan Injil : Mrk. 8: 22-26
PenaClaret.com – Sahabat Pena Claret yang terkasih, kita hidup di dunia dengan situasi yang kurang bersahabat. Situasi dunia kita sarat dengan kecurigaan yang tumbuh di berbagai konteks dan kalangan. Situasi yang demikian dipicu oleh rasa tidak percaya. Ketidakpercayaan tersebut tumbuh lantaran adanya kekecewaan terhadap realita yang kita alami. Realita yang tidak seindah dunia mimpi yang kita bangun sendiri. Kecurigaan lahir dari realita buruk yang kita hadapi sehari-hari. Kecurigaan pun akhirnya bergerak membabi buta. Tanpa pandang bulu ia menghakimi berbagai tindakan yang kita lakukan entah itu tindakan baik sekalipun. Lantas, antidot berupa sikap jujur dan tulus seakan tidak mempunyai kekuatan di hadapan kecurigaan. Pada akhirnya, apa yang mesti kita lakukan?
Sahabat Pena Claret yang terkasih, pesan Rasul Yakobus dalam bacaan pertama hari ini kiranya mampu menjadi jalan keluar bagi dilema kecurigaan yang kita hadapi. Kita hendaklah tidak hanya menjadi pendengar firman, tetapi juga pelaku firman. Firman Allah selalu mengandung intensi baik. Akan tetapi, hal baik tersebut akan menjadi omong kosong belaka apabila tidak diwujudnyatakan dalam laku hidup sehari-hari. Apakah ajaran untuk saling mengasihi atau menjadi pelayan bagi sesama hanya akan diawetkan dalam benak usai didengarkan? Apakah kita tidak mampu mewujudkannya sama sekali? Jika kita tidak mampu, lalu di mana letak kemuridan kita? Rasul Yakobus mengundang kita untuk bertekun dalam mewujudnyatakan firman Tuhan, bukan hanya mendengar dan menggaungkannya dengan lantang kemudian dilupakan.
Sahabat Pena Claret yang terkasih, tindakan nyata dari kasih dan pelayanan dapat kita teladani dari kisah Yesus dalam bacaan Injil hari ini. Yesus, Sang Guru, menunjukkan tindakan nyata dari ajaran yang diajarkan-Nya sendiri. Ia menyembuhkan orang buta yang datang dan memohon kesembuhan pada-Nya. Tindakan tersebut sejalan dengan ajaran-Nya sendiri. Alhasil, ajaran dan karya-Nya menjadi lebih kredibel dan bertanggung jawab sehingga orang-orang tidak segan memohon kepada-Nya lantaran tidak ada kecurigaan sama sekali.
Sahabat Pena Claret yang terkasih, pentingnya tindakan nyata dari iman dan ajaran yang kita percayai kiranya dapat menjadi penopang bagi kedewasaan iman kita. Penopang tersebut akan semakin bermakna apabila kita menghapus kecurigaan kita sendiri dan kecurigaan orang lain dengan perbuatan atau tindakan nyata yang baik sebagai buah iman kita. Selamat Pagi dan selamat beraktivitas, semoga Tuhan memberkati.
Misionaris Claretian yang sedang menempuh pendidikan di Universitas sanata Dharma Yogyakarta.