ClaretPath.Com–Memberi Dengan Kasih
Hari Jumat Pekan II Masa Paskah, 21 April 2023
Bacaan I: Kis. 5:34-42
Bacaan Injil: Yoh. 6:1-15
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, menarik sekali apa yang ditampilkan oleh Penginjil hari ini. Yohanes dalam Injilnya hari ini dengan gamblang menggambarkan Yesus yang memberi makan kepada 5.000 orang dengan hanya bermodalkan lima roti dan dua ekor ikan saja. Pertanyaan besar bagi saya, mengapa Yesus bisa memberi makan 5.000 orang dengan hanya bermodalkan lima roti dan dua ekor ikan. Bahkan di akhir kisah, mereka makan sampai kenyang dan banyak yang tersisa sebanyak 12 bakul penuh?
Jawabannya adalah Kasih. Yesus memberi tidak dengan materi belaka melainkan dengan kasih-Nya yang tulus dan tak terbatas. Yesus tahu betul bahwa materi itu akan habis tetapi kasih atau harta rohani itu kekal abadi. Inilah prinsip rohani yang diajarkan sangat berbeda oleh Yesus dengan prinsip untung-rugi dalam bisnis atau pun kalkulasi matematika.
Dalam dunia dewasa ini, terdapat begitu banyak orang yang memberi materi kepada tetangganya tetapi tidak dengan tulus dan kasih. Selalu ada maunya. Ada yang memberi dengan iming-iming mendapat pujian dan demi tujuan politis tertentu. Jika alasan ini yang melandasi tindakan pemberian kita, maka tidak akan membawa kebahagiaan bagi orang-orang yang menerimanya. Pemberian yang bernilai kekal haruslah pemberian atas dasar kasih bukan kepentingan individual lainnya.
Sebagai murid-murid Kristus, kita mestinya belajar dari Yesus perihal memberi ini. Memberi yang baik harus didasari oleh kasih. Suatu pemberian yang diwarnai dengan kasih akan kekal dan selalu diingat baik oleh orang yang menerimanya. Ia tidak akan habis terpakai. Meski barang materialnya habis tapi nilai kasihnya akan selalu dikenang dan menjadi ingatan kekal Allah dan juga sesama.
Saya ingin mengakhiri renungan singkat ini dengan sebuah ilustrasi kecil ini. Seorang ibu yang membeli sepotong roti untuk anaknya yang ada di rumah tentu akan habis dimakan tetapi kasih ibu terhadap anaknya itu akan diingat selamanya oleh si anak. Sama halnya dengan dua ekor ikan dan lima potongan roti tadi, semuanya habis dimakan tapi mereka kenyang dan bahkan meninggalkan sisa-sisa roti dan ikan. Peristiwa tersebut akhirnya menjadi abadi dalam setiap orang yang mengalaminya hingga tercatat dalam kisah Injil yang kita renungan hari ini.
Akhirnya, marilah kita belajar untuk selalu membuka diri dan terbuka tangan untuk selalu menolong orang lain. Marilah kita menoreh ingatan kekal pada Allah dan sesama dengan pemberian kasih hidup kita masing-masing. Semoga.
ClaretPath.Com adalah ruang pengembangan bakat menulis dan media kerasulan, terinspirasi dari Santo Antonius Maria Claret, Pelindung Pers Katolik.