Maria: Guru Pengharapan dan Kesetiaan

Br Fr. Carol Soares, CMF

Maria: Guru Pengharapan dan Kesetiaan
Sumber gambar: ClaretPath.Com

ClaretPath.com – Maria: Guru Pengharapan dan Kesetiaan

Minggu 1 Januari 2023, Hari Raya Maria Bunda Allah

Bacaan Pertama:  Bilangan 6:22-27

Bacaan Injil:  Lukas 2:16-21

Sahabat ClaretPath yang dirahmati Tuhan, salam damai Natal dan selamat memasuki tahun yang baru. Tidak terasa, pengalaman di tahun 2022 telah kita lalui, baik secara gembira dan sedih, bahagia atau pun sedih. Tentu hal itu perlu kita syukuri.

Di tahun 2023, tahun yang baru dan penuh dengan tanda tanya, saya akan mengajak kita untuk merenungkan bacaan-bacaan suci pada hari ini.

Baca juga :  Bersama Kristus, Kemuridan Kita Ditantang | Renungan Harian

Tentu harapan menjadi gema yang tidak terlepas dari kehidupan manusia. Tahun baru adalah harapan baru. Pada bacaan pertama, kita melihat bahwa “Tuhan melalui perantaraan Musa, akan memberkati, melindungi, menyinari, dan memberi damai sejahtera kepada Harun dan anak-anakNya. Dengan catatan bila mereka setia kepada Dia.”

Konteks di atas terjadi pada saat orang Israel sedang berada dalam situasi yang ingin bebas, yakni ketika mereka keluar dari perbudakan Mesir, yang diprakarsai oleh Musa. Satu-satunya harapan mereka saat itu ialah TUHAN, yang mereka percaya dan Imani, bawha Ia akan membebaskan mereka.

Baca juga :  Masih Mau Jadi Orang Cerdik?

Sahabat ClaretPath yang terkasih, kita adalah anak-anak Harun. Kita mengharapkan, menginginkan, dan mencita-citakan segala sesuatu yang baik di tahun ini. Mulai dari Kesehatan, rejeki, pekerjaan, bahkan jodoh dan momongan. Apabila kita mengharapakan semuanya ini, maka yang perlu kita buat hanya satu, yaitu setia pada Tuhan. 

Untuk belajar tentang pengharapan, kesetiaan, dan ketaatan yang total pada Allah, mari kita berguru pada Bunda Maria, yang hari ini oleh seluruh Gereja didedikasikan sebagai Hari Raya Santa Maria, Bunda Allah.

Baca juga :  Menuduh: Membebaskan loh! | Renungan Harian

Ia tidak pernah menolak tawaran dari Allah, untuk mengandung Putera-Nya tunggal, bahkan harus menerima konsekuensi sekalipun, akibat “hamil” di luar nikah. Yang terpenting bagi dirinya ialah kesetiaan kepada Allah.

Ia berharap kepada Allah Ketika ia harus menerima penderitaan dan kematian dari Sang Putera, yang telah dinubuatkan oleh Simeon.

Oleh karena itu, Sahabat Pena Claret yang terkasih; sebagai orang yang beriman pengharapan dan kesetiaan menjadi kunci utama bagi hidup kita.

Semoga Tuhan membantu kita. Amin…