Kelahiran Maria Dalam Yesus

Kelahiran Maria Dalam Yesus
Sumber gambar: ClaretPath.Com

claretpath.com-Kelahiran Maria Dalam Yesus

Hari Kamis Pekan Biasa Ke-XXIII, 8 September 2022

Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria

Bacaan I: Mik. 5:1-4a atau Rm. 8:28-30;

Bacaan Injil: Mat 1:1-16, 18-23

Para sahabat ClaretPath yang terkasih, pada hari ini kita merayakan Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria. Pesta ini kita rayakan dengan suatu kesadaran akan betapa pentingnya peranan Maria dalam sejarah keselamatan umat manusia. Melalui Maria-lah, Allah mau menampakkan diri-Nya melalui daging manusia. Karena itu, keberadaan Maria, termasuk kelahirannya, pantas untuk dirayakan.

Bacaan pertama hari ini berbicara tentang nubuat Nabi Mikha perihal kedatangan seorang penyelamat Israel. Penyelamat itu akan datang kepada Israel melalui diri seorang perempuan. Dalam ramalan tersebut, Nabi Mikha melihat bahwa penyelamat itu akan bertindak, memerintah dan menggembalakan Israel dengan kekuatan Tuhan. Penyelamat itu, menurut ramalan Nabi Mikha, akan menjadi damai sejahtera.

Baca juga :  “Hidup Sempurna: Hidup Yang Selaras Dengan Kehendak-Nya”

Dalam bacaan Injil hari ini, nubuat Nabi Mikha (dan nubuat nabi-nabi Perjanjian Lama lainnya) tentang perempuan yang melahirkan Penyelamat itu terpenuhi dalam dan melalui diri Maria. Maria merupakan pribadi pilihan khusus nan istimewa dari Allah, sehingga dia mengandung dari Roh Kudus (bukan hasil persetubuhan suami-istri), dan melahirkan Sang Penyelamat manusia.

Yesus: Aktor Utama Dalam Sejarah Keselamatan Manusia

Ramalan tentang kedatangan seorang Penyelamat umat manusia berjalan hampir beriringan dengan tenungan mengenai seorang perempuan yang mengandung dan melahirkan Penyelamat umat manusia itu. Penenungan tersebut sudah terdengar dalam Protoeuangelion atau ‘Injil yang pertama’ dalam Kitab Kejadian 3:15 mengenai rencana keselamatan Allah atas manusia dari dosa pasca kejatuhan manusia dalam dosa. Ramalan tentang seorang gadis muda yang akan mengandung seorang Imanuel juga muncul dalam nubuat Yesaya (7:14), juga dalam nubuat Nabi Mikha (5:2). Kemunculan ramalan yang demikian menggambarkan tentang betapa pentingnya keberadaan perempuan itu (baca: Maria) dalam sejarah keselamatan umat manusia.

Baca juga :  Antara Sabat dan Nilai Kehidupan

Namun, yang mesti kita ingat, aktor utama dalam sejarah keselamatan umat manusia dari belenggu dosa adalah Yesus. Keberadaan Maria menjadi bermakna hanya jika Maria didekatkan dengan Yesus, bukan sebaliknya. Oleh karena itu, Gereja tidak bisa merayakan Pesta Kelahiran Maria terlepas dari Yesus. Sebab, kekudusan Maria sangat bergantung pada Yesus; keterpilihan Maria merupakan hasil dari keberadaan Yesus. Jadi, Yesus adalah penyebab utama dari kekudusan, keterpilihan dan kelahiran Maria.

Baca juga :  Nun Jauh!

Kelahiran Maria adalah konsekuensi dari orkestrasi keselamatan Allah. Agar orkestrasi keselamatan itu bisa terlaksana, Allah menyiapkan segala sesuatu, termasuk menghadirkan seseorang yang pantas dan layak (baca: jauh dari dosa) dalam pentas orkestrasi itu yang bisa menampilkan sosok Yesus sebagai aktor utama. Dan, bagi Allah, Maria adalah pribadi yang layak dan pantas. Untuk itu, Allah menyiapkan dia.