Kasih Terhadap Sesama

Kasih Terhadap Sesama
Sumber gambar: ClaretPath.Com

ClaretPath.ComKasih Terhadap Sesama

Hari Senin Pekan Biasa Ke-XXVII, 03 Oktober 2022

Bacaan I: Gal. 1: 6-12

Bacaan Injil: Luk. 10: 25-37

Saudara dan saudari yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Kisah tentang orang Samaria pada hari ini sangat menarik untuk kita renungkan bersama. Gambaran umum tentang orang Samaria yang baik hati merupakan proyeksi kasih yang otentik. Dia dengan rela dan tangan terbuka menolong orang yang pada saat itu sangat membutuhkan pertolongannya.

Dalam ayat 27 dalam bacaan hari ini menerangkan kepada kita tentang inti dari hukum kasih, yakni “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Ini merupakan hukum kasih yang sudah tertanam kuat dalam ingatan masyarakat Yahudi, tidak terkecuali para ahli taurat dan pemuka agama lainnya.

Baca juga :  Pathos Allah

Tetapi sang ahli Taurat berusaha untuk membuat suatu pertanyaan baru sebagai usaha untuk membenarkan diri, “Siapakah sesamaku manusia?” Konsep sesama dalam pandangan orang Yahudi ialah sesama dalam kelompoknya. Manusia yang bukan dari kelompoknya tidak layak untuk ditolong dan lain sebagainya.

Baca juga :  KEBANGKITAN SEBAGAI PENGALAMAN TRANSFORMASI

Bertolak pada konsep yang sempit ini, Yesus berusaha menghantar mereka pada satu pemahaman baru dalam jangkaun yang lebih luas. Sesama tidak hanya terbatas pada  hubungan darah, kebangsaan, suku, dan persekutuan keagamaan tetapi lebih dari pada itu yakni bagaiman sikap dan hubungan kita terhadap orang-orang di luar lingkungan dan keanggotaan kita.

Kasih itu Menyelamatkan

Kisah tentang orang Samaria merupakan suatu ungkapan yang memberikan gambaran sakral perihal kemuridan kita dalam kasih terhadap sesama dan kasih terhadap Yesus. Sebagai pengikut Kristus kita diminta untuk berani memberi kasih kepada semua orang tanpa memandang suku, ras, agama dan lain sebagainya sebagaimana Yesus memberikan warta keselamatan kepada semua manusia.

Baca juga :  Inisiatif Allah yang Tak Terukur

Makna tersirat di balik kisah ini sesungguhnya memuat pernyataan kasih Tuhan kepada manusia. Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan seluruh bangsa, Ia datang ke dunia karena Allah mengasihi dunia supaya tiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal. Akhirnya, marilah kita merajut kasih bersama Tuhan dan juga sesama mulai hari ini, esok dan selamanya. Amin.