Iman dan Pengharapan

Sumber Gambar: kesaksian.org

Senin Pekan Biasa XXII

Bacaan I: 1Tes 4:13-17

Bacaan Injil: Luk 4:16-30

Penaclaret.com – Sahabat Pena Claret yang terkasih, bacaan-bacaan suci hari ini sangat menarik untuk kita refleksikan bersama. Bacaan injil mengisahkan tentang Yesus yang tolak di Nazaret, kampung halaman-Nya. Kehadiran dan juga pewartaan Yesus tentang pemenuhan nubuat yang terjadi dalam diri-Nya tidak diterima oleh orang-orang Nazaret bahkan mereka mau melemparkan Dia dari tebing. Alasan penolakakan terhadap Yesus didasari pada cara pandang mereka, mereka mengenal Yesus sebagai orang biasa, anak asli dari kampung mereka. Mereka merasa tersinggung, dengan apa yang diajarkan oleh Yesus.

Sebagai orang yang beriman akan Kristus, kita diajak untuk selalu membaca dan mendengarkan sabda Tuhan yang adalah sumber iman kita akan Yesus. Dalam hidup, kita kadang mempertanyakan apa yang kita imani dari pada kita meresapi dan menghayati setiap sapaan sabda. Kadang kita lebih mengedepankan pengetahuan sehingga kita kurang menghayati iman kita akan Kristus. Bacaan injil hari ini, mengundang kita untuk selalu berserah diri dan percaya akan iman kita kepada Kristus sebagai suatu kebenaran dan kita hayati dalam kehidupan setiap hari.

Baca Juga :

Hukum atau Martabat Manusia

Sahabat Pena Claret yang terkasih. Kita bertolak sejenak ke dalam bacaan pertama. Di sana dikisahkan tentang nasihat Paulus kepada jemaat di Tesalonika. Paulus menghendaki jemaatnya agar tidak terus dikuasai oleh kesedihan seperti orang yang tidak memiliki pengharapan di dalam Kristus. Paulus ingin mereka tahu bahwa ada pengharapan di balik kematian orang-orang yang percaya.

Baca juga :  Apakah Aku Mengenal Dia?

Melalui nasihat Paulus dalam bacaan pertama hari ini, kita diajak untuk menjadi orang yang mempunyai pengharapan; baik untuk saat ini maupun saat yang akan datang. Paulus mengajarkan bahwa kalau kita percaya bahwa Kritus telah mati dan telah bangkit maka kita harus percaya bahwa orang yang telah mati akan dikumpulkan bersama-sama dengan Kristus di surga. Orang yang telah mati di dalam Kristus akan bangkit dengan tubuh mulia. Kebangkitan dapat terjadi karena iman akan Kristus sebagai buah sulung kebangkitan orang percaya.

Baca Juga :

Kopi Manggarai

Sahabat Pena Claret yang terkasih, sebagai orang yang percaya akan Kristus kematian bukanlah akhir dari segala sesuatu, tetapi awal perjalanan hidup yang baru bersama Kristus. Oleh karena itu, kita diajak untuk menjadi orang yang berpengharapan akan Kristus. Sehingga kita tidak dikuasai oleh kesedihan atas mereka yang telah mati di dalam Kristus, karena ada penghapan di balik kematian. Kristus adalah pengarapan kita. Tuhan memberkati.