ClaretPath–Gagal Paham Tentang Yesus
Hari Jumat Pekan IV Masa Prapaskah, 24 Maret 2023
Bacaan I: Keb. 2:1a, 12-22
Bacaan Injil: Yohanes 7:1-2,10,25-30
Saya ingin memulai refleksi ini dengan sebuah pertanyaan. Mengapa mereka (orang-orang Farisi) mau membunuh Yesus yang adalah benar dan Kudus? Jawabannya sangat jelas; tersirat dalam bacaan pertama dari Kitab Kebijaksanaan yang berbicara tentang rancangan. “Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita” (2:12). Maka jelaslah bahwa orang-orang Farisi ingin membunuh Yesus, karena mereka gagal melihat pekerjaan Yesus dan sebagai yang datang dari Allah. Sungguh ironis sebab Yesus yang adalah Anak Allah yang benar itu justru menjadi batu sandungan bagi mereka.
Dari kedua bacaan suci pada hari ini. Mengajak kita untuk melihat kegagalan orang Farisi dalam memahami kemesiasan Yesus serta rancangan untuk membunuh-Nya, yang semakin menjadi-jadi. Gagal paham terjadi di kalangan pemimpin agama karena mereka terarah atau fokus hanya kepada hal-hal lahiriah dari Yesus (kemanusiaan bukan ke-Allahan). Orang Farisi hanya fokus pada asal usul Yesus yang adalah anak tukang kayu ( Yoh 7:27-28). Para pemimpin agama pun salah memahami perkataan Yesus secara harfiah. Alasan lainnya karena mereka tidak mengenal Bapa. Hal itu terlihat dari perkataan Yesus: “…tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal” (Yoh 7:28). Namun usaha atau rancangan mereka untuk menangkap Yesus tidak terwujud atau sia-sia karena waktunya belum tiba (Yoh 7:30).
Ego: Sumber Gagal Paham
Hal yang sama masih menjadi alasan pada masa sekarang. Di mana orang-orang yang gagal paham terhadap Yesus. Konsekuensinya banyak orang menjadi tidak percaya kepada Yesus karena mata rohani mereka tertutup. Kegagalan itu juga bisa kita rasakan dalam kehidupan sosial kita. Di mana sering kali kita hanya menilai sesama kita dari latar belakang, keluarganya, asalnya, dll. Kegagalan juga tergambar dalam kebiasaan kita setiap hari yang sulit untuk melihat dan mengakui kelebihan, prestasi dan keterampilan serta kesuksesan orang lain. Dan akhirnya mendorong kita untuk melakukan sebuah rancangan yang jahat supaya mereka jatuh bahkan sampai menghilangkan atau mengambil kebebasan orang lain. Kegagalan dan rancangan menunjukan bahwa mata hati kita telah dibutakan oleh sikap keegoisan kita yang sering berpusat pada diri sendiri.
Maka dalam masa ret-ret agung ini, dan lewat kedua bacaan hari ini, mengajak untuk membuka mata hati kita, meninggalkan diri kita sendiri supaya kita berani mengakui dan tidak gagal paham lagi seperti orang Farisi tentang Yesus, dan sesama yang ada di sekitar. Untuk mengenal Yesus dan sesama dengan baik, butuh kerendahan hati dan iman yang kuat. Semoga Firman Tuhan ini membantu kita untuk semakin mengenal Yesus dengan baik dan bisa kita aktualisasikan dalam kehidupan bersama sebagai anak-anak Allah. Semoga.
ClaretPath.Com adalah ruang pengembangan bakat menulis dan media kerasulan, terinspirasi dari Santo Antonius Maria Claret, Pelindung Pers Katolik.