Hari Selasa Pekan Paskah II
Bacaan I : Kis. 4:32-37
Bacaan Injil : Yoh. 3:7-15
Penaclaret.com – Sahabat pena claret yang terkasih. Dua bacaan suci hari sangat menarik untuk kita refleksikan. Tema utama yang disajikan adalah dilahirkan kembali. Ternyata “dilahirkan kembali” merupakan fakta yang sangat dekat dengan kita. Setiap pagi, sang surya selalu merekah di ufuk timur, dahan pohon yang dipotong bertunas lagi, kita masih dapat bagun pagi seperti yang kemarin-kemarin, dan masih banyak lagi fakta-fakta menarik yang alam sediakan untuk membicarakan tentang “kelahiran kembali”. Selain fakta-fakta alam, pengalaman kita juga membuktikan hal yang sama. kita bisa bebas dari beban hari kemarin, bisa sembuh dari penyakit, mempunyai harapan lagi. Perihal jenjang sekolah; dari SD menuju SMP dengan dunia baru barunya sendiri, mata pelajaran yang baru dan berbeda dari sebelumnya. Begitu juga selanjutnya, dari SMP menuju SMA. Dunia baru selalu melekat pada keseharian kita.
Tidak sebatas pada kisah-kisah di bangku sekolah, pengalaman di dunia kerja dan rumah tangga juga menjadi moment di mana pengalaman “dilahirkan kembali” terasa lebih menggema. Kita memasuki dunia yang baru, dunia yang belum kita hadapi sebelumnya. Dunia yang memberikan kepada kita suatu tanggung jawab yang lebih besar.
Momen “dilahirkan kembali” menjadi momen yang menyenangkan sekaligus menantang. Menyenangkan karena mengalami peremajaan diri, meskipun usia adalah sebuah kemustahilan. Menantang karena banyak orang yang kurang siap menghadapi kebaruan. Orang menjadi khawatir, takut, dan tidak nyaman. Ketidaksiapan ini kemudian dilawan dengan sikap mengelak atau bersembunyi di balik kenyataan. Orang lalu lebih memilih untuk menghabiskan sisa hari-hari hidupnya dengan nostalgia masa lalu. Tetapi realitas tidak dapat digenggam. Realitas berjalan sesuai dengan logikanya sendiri, kereta waktu hamper berangkat. Pilihan yang tersisa adalah ikut bermain dan adalah sebuah keharusan untuk masuk dalam keadaan yang baru tersebut.
Injil hari ini mengisahkan tentang dialog antara Nikodemus dan Yesus perihal kelahiran kembali, kelahiran dalam Roh. Akan tetapi Nikodemus tidak menangkapnya dengan baik. Yang ditangkap oleh Nikodemus adalah persoalan fisik belaka, seperti kelahiran seorang bayi. Nikodemus memikirkan bagaimana manusia dewasa dapat dilahirkan kembali layaknya seorang bay.
Sahabat pena claret yang terkasih, Injil hari ini mengajarkan kita bahwa dilahirkan kembali merupakan hidup dalam kebaruan, hidup dalam Roh. Proses dilahirkan kembali terselip di balik peristiwa hidup harian kita. Misalnya, situasi pandemi; ada banyak hal yang berubah dan membuat kita hidup dalam sitasi yang berbeda dari sebelumnya.
Sahabat Pena Claret yang terkasih, peristiwa kebangkitan Yesus membuat para murid dilahirkan kembali dalam Roh. Mereka yang hidup dalam manusia lama, yaitu penuh dengan kecemasan, kecewa, dan takut akhirnya dibarui. Melalui kebangkitan Yesus mereka menjadi berani dalam mewartakan kebangkitan Yesus Kristus. Kelahiran baru dalam Roh membuat cara hidup para murid menjadi berubah. Mereka hidup bersama dalam doa dan menjadi pengikut Kristus yang tulen.
Sahabat Pena Claret yang terkasih, sebagai pengikut Kristus, persekutuan dengan Yesus Kristus menjadikan hidup kita baru. Sebagaimana para murid Yesus, persekuat (dengan Yesus) membuat kita nyaman, berani, dan memungkinkan kita untuk berubah. Semoga kebangkitan Tuhan turut melahirkan kita dalam kebaruan.
Mahasiswa Univeritas Sanata Dharma Yogyakarta. Kelahiran Manggarai, NTT. Pegiat teknologi dan media.