ClaretPath.com – Berlayar Bersama Yesus
- Bacaan Pertama: Bil. 21:4-9
- Bacaan Kedua: Flp. 2:6-11
- Bacaan Injil: Yoh. 3:13-17
“Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia.” Demikianlah Injil Yohanes menarasikan kisah pembuka dari percakapan Nikodemus dengan Yesus yang dilukiskan dalam Bacaan Injil hari ini.Sebelum mendalami lebih jauh tentang Bacaan Injil, mari kita berlayar sejenak dengan perahu iman menuju bacaan pertama dan kedua untuk sekedar mencecapi makanan surgawi yang disediakan di sana.
Pada bacaan pertama, secara keseluruhan menarasikan tentang bagaimana orang-orang Israel yang tidak mau taat kepada Allah dan Musa (utusan Allah). Mereka melawan Allah dan Musa. Oleh karena ketegartengkukkan mereka terhadap Allah itu, maka banyak di antara mereka yang mati dipagut ular.
Di dalam bacaan kedua, Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi menarasikan tentang kisah Yesus yang merendahkan diri, dan karena kerendahan diri yang dilakukan oleh Yesus di hadapan Allah, maka Allah meninggikan Dia. Demikian juga dalam bacaan Injil menekankan hal yang sama, yakni Anak manusia (Yesus Kristus) harus ditinggikan (Yoh 3:14).
Dari kisah yang dinarasikan dalam ketiga bacaan di atas, ada dua poin penting yang dapat kita ambil dan jadikan bekal dalam seluruh perziarahan spiritual hidup kita hari ini, yakni pertama, membina dan memupuk kesatuan untuk taat kepada Allah dalam seluruh tindakan hidup kita setiap hari. Kedua, menaruh pikiran seperti yang terdapat dalam Kristus Yesus.
Memupuk Kesatuan: Taat Kepada Allah
Membangun atau memulai sebuah karya tanpa melibatkan dan menghidupkan sikap taat kepada Allah merupakan sebuah karya yang tidak memiliki pijakan atau sandaran hidup. Bagaikan bangunan sebuah rumah tanpa fondasi, cepat atau lambat akan hancur diterpa badai kehidupan.
Maka dari itu, tugas dan tanggungjawab untuk membina dan memupuk kesatuan dalam Allah merupakan kewajiban kita semua. Kita semua menjadi subyek dalam memupuk dan membina sikap taat di dalam diri maupun di mana saja kita berada.
Manaruh Pikiran Seperti Yesus Kristus
Untuk dapat bersikap dan bertindak dalam membangun kesatuan di dalam Allah, kita dapat menggunakan sebuah sarana spiritual yang telah Yesus ajarkan dan berikan kepada kita, yakni dengan menaruh pikiran seperti yang terdapat dalam Kristus Yesus (bdk. Flp 2:5).
Konsep menaruh pikiran seperti yang terdapat dalam Kristus Yesus dapat dijadikan sebagai landasan dalam membangun kesatuan di dalam Allah. Pikiran Kristus yang dimaksud adalah tindakan Kristus yang mengosongkan diri-Nya (kenosis), yang tidak mempertahankan hak-Nya, tindakan Kristus yang dengan rela menjadi sama dengan manusia dan tindakan Kristus yang mengambil rupa hamba dan berlaku seperti hamba yang mementingkan kepentingan tuan-Nya.
Memiliki pikiran Kristus berarti membuka hati untuk dipenuhi oleh pikiran Kristus Yesus sehingga seluruh orientasi, pijakan dan kerangka berpikir kita dikendalikan oleh kehendak Allah itu sendiri. Pada akhirnya, kita pun diangkat bersama Yesus oleh Allah untuk menikmati kebahagiaan sejati di dalam Kerajaan Allah yang adalah kerinduan terdalam dari seluruh pencarian dari perziarahan hidup semua manusia.
ClaretPath.Com adalah ruang pengembangan bakat menulis dan media kerasulan, terinspirasi dari Santo Antonius Maria Claret, Pelindung Pers Katolik.