Akhir Zaman

Matheo Tnopo

Sumber gambar: Claretpath.com

Hari Jumat Pekan Biasa Ke-XXXII, 17 November 2023

Peringatan Sta. Elisabeth Hungaria, Janda

Bacaan I     : Keb. 13:1-9

Bacaan Injil : Luk. 17:20-25

Claretpath.com-Para saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, pada renungan harian edisi kali ini, Penginjil Lukas berkisah tentang kapan Anak Manusia akan menyatakan diri? Bacaan Injil hari ini agak meresahkan. Lukas memulai narasi sucinya dengan mengutip perkataan Yesus kepada para murid: “Seperti pada zaman Nuh, demikian juga pada zaman Anak Manusia.” Mereka makan dan minum, dan kawin sampai hari Nuh, keluarga dan teman-temannya memasuki bahtera. Banjir dengan cepat mengikuti dan menghancurkan segala sesuatu di bumi. Yesus kemudian berbicara tentang Lot. Pada zaman Lot mereka juga sedang makan, minum serta jual beli. Pada hari Lot dan keluarganya meninggalkan Sodom, api dan belerang menghujani mereka dari langit. Apa yang Yesus coba sampaikan kepada para pendengarnya? Apa yang Yesus katakan kepada kita hari ini?

Baca juga :  Menjadi Utusan

Kita semua tahu bahwa pada suatu saat, “akhir zaman” akan datang. Namun, kita tidak tahu hari atau jamnya akan tiba. Kita juga tidak tahu seperti apa pengalaman itu nantinya. Deskripsi gamblang yang Yesus berikan kepada kita bukanlah sebuah pesan yang mengundang atau juga sebuah harapan. Hari ini dan setiap hari kita mempunyai pilihan tersendiri. Setiap pagi, saya dapat bertanya pada diri sendiri, bagaimana saya akan menjalani hidup saya hari ini? Akankah saya memilih untuk bersenang-senang seperti yang mereka lakukan di zaman Nuh? Atau seperti apa?

Baca juga :  Syarat Kecil dari Anak Kecil

Kita Masih Harus Menunggu

Setiap hari kita punya pilihan. Jika kita hidup setiap hari dengan penuh kasih, damai, dan adil dengan sesama, maka kita tidak perlu takut akan saatnya nanti. Namun, jika kita menyakiti atau acuh tak acuh terhadap individu dalam kehidupan kita di dunia, kita mungkin mendapatkan “api dan belerang.” Mari, kita menanggapi sapaan Allah setiap hari dengan hidup benar dan terus membangun sikap tobat sejati, agar saatnya nanti kita didapati sebagai hamba-hamba yang setia dan selalu berjaga dalam kebaikan. Tidak seperti orang-orang pada zaman Nuh dan Lot yang disibukkan dengan hal-hal yang tidak bermoral dan duniawi, mungkin inilah alasan mengapa tanpa peringatan apapun datanglah malapetaka itu. Karenanya, kita diajak untuk senantiasa berjaga di dalam menantikan kedatangan akhir zaman itu yang entah kapan dan bagaimana, kita masih harus menunggu…Semoga.