Sabtu, 14 Mei 2022 Pekan Biasa Paskah IV
Pesta St. Matias, Rasul
Bacaan I : Kis. 1: 15-17. 20-22
Bacaan Injil : Yoh. 15: 9-17
Penaclaret.com – Sahabat Pena yang terkasih. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang memiliki ciri khusus supaya orang lain mengenalinya. Baik dalam penampilan, maupun dalam karakteristiknya. Sebagai pengikut Kristus, ciri khas kita adalah hidup dalam “kasih”. Orang dapat mengenal kita sebagai orang Kristiani dari kasih yang kita taburkan dalam praktek hidup setiap hari. Yang menjadi pertanyaan bagi kita, mengapa kita harus mengasihi? Untuk apa kita harus mengasihi? Dan kepada kita harus mengasihi?
Sahabat Pena Claret yang terkasih, bacaan suci hari ini menyadarkan kita supaya saling mengasihi. “Kita mengasihi, karena Allah lebih dulu mengasihi kita” (1 Yohanes 4:19). Yesus mengajak kita untuk saling mengasihi satu sama lain. Kasih itu hendaknya kita hidupi dalam praktek hidup kita setiap hari. Itulah tanda bahwa kasih Tuhan yang telah kita terima. Selain itu, kita mengasihi bukan supaya dipuji oleh orang lain, tetapi kasih itu harus kita lakukan tanpa pandang bulu dan iming-iming terselubung. Setiap orang yang hidup saling mengasihi satu sama lain akan hidup dalam kasih Tuhan.
Ketika kita hidup saling mengasihi, Tuhan akan memberikan berkat yang penuh kepada kita. Yesus memberikan sukacita yang penuh bagi orang yang hidup dalam kasih. Dan kita akan menjadi sahabat-Nya dan sahabat banyak orang. Menjadi sahabat bagi manusia merupakan pernyataan Yesus sendiri. “Yesus menegaskan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka bukan lagi hamba, tetapi dianggap dan diangkat-Nya menjadi sahabat”. Kita bukan lagi disebut sebgai hamba melainkan sahabat. Sahabat dan hamba memiliki perbedaan dalam berelasi. Dalam persahabatan kita memandang orang lain sejajar sebagai makluk ciptaan Tuahn. Cinta kasihlah yang membuat jalinan persabaatan kita kuat. Cinta kasi itu membuat kita hidup saling mengasihi dan membuat seorang sahabat bersedia berkorban, bahkan memberikan nyawanya. Seperti Yesus rela menyerahkan diri-Nya demi kita umat manusia. Pengorbanan Yesus merupakan konsekuensi dari begitu besar kasih-Nya kepada kita.
Kasih yang Tuhan berikan kepada kita supaya kita saling memahami satu sama lain. Saling terbuka, tiadak ada lagi relasi antara tuan dan hambaT, tetapi memandang orang lain bagian dari dirinya. Kasih berarti mendengarkan dan melakukan segala sesuatu apa yang diperintahkan oleh Yesus. Perintah Yesus kepada kita untuk saling mengasihi satu sama lain dalam kehidupan kita setiap hari. Jalinan persahabatan karena Yesus sendiri pertama-tama mengasihi kita. Karena itu, persahabatan membawa kita untuk saling melengkapi satu sama lain.
Sahabat Pena Claretyang terkasih. Yesus mengajak kita untuk saling mengasihi satu sama lain. Kita diajak untuk saling mendengarkan satu sama lain. Memandang orang lain bagian dari diri kita yang lain. Dengan itu, kita menerapkan kasih Tuhan melalui pelayanan kita, pekerjaan kita dan juga dalam keluarga kita masing-masing.
Mahasiswa Univeritas Sanata Dharma Yogyakarta. Kelahiran Manggarai, NTT. Pegiat teknologi dan media.