Rabu Pekan Biasa XXX
Bacaan Injil: Luk 13: 22-30
Penaclaret.com – Pembaca Pena Claret yang mukhlis. Apakah kamu orang yang “gemuk atau kurus”? Periksalah sejenak dirimu! Jika kamu “kurus”, bermadahlah, sebab kamu orang yang akan dengan enteng masuk ke dalam Kerajaan Allah. Tetapi jika kamu “gemuk” berjaga-jagalah, mulai sekarang berusahalah untuk diet!
Pintu kerajaan Allah itu sempit. Jadi, tidak mudah bagi orang-orang “gemuk” untuk masuk ke dalamnya. Ingatlah ketika Yesus mengatakan: “Lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum, dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Luk. 18:25). Artinya, pintu kerajaan Allah itu benar-benar “sempit”. Tampaknya mustahil untuk bisa lolos, kecuali jika kita berusaha untuk “meng-kurus-kan” diri.
“Mengkuruskan” diri ialah syarat mutlak bagi “orang-orang gemuk” agar bisa masuk ke dalam kerajaan Allah. Yesus berkali-kali mengingatkan kita akan hal ini. Dia mengatakan: “Berusahalah masuk melalui pintu yang sempit itu!” (Luk 13:23). Kata “berusahalah” di sini merupakan sebuah imperatif kategoris-biblis yang mensyaratkan setiap orang yang ingin masuk ke dalam Kerajaan-Nya harus terlebih dahulu “meng-kurus-kan” dirinya di hadapan Tuhan.
Para sahabat Pena Claret yang terkasih, ‘mengkuruskan diri’ ialah suatu metafor atau bahasa kiasan yang mengandung aneka pengertian. Jika kita orang kaya atau dompet tebal, ‘mengkuruskan diri’ dapat dipahami sebagai ‘aksi memberi kepada mereka yang kekurangan’. Bagi kita yang tinggi hatinya atau sombong, dapat dimengerti sebagai ikhtiar mencapai ‘kerendahan hati’. Bagi kita orang munafik, dapat dipahami sebagai upaya menjadikan diri kita jujur apa adanya dan lain sebagainya. Mengkuruskan diri dengan demikian ialah kebajikan yang harus dimiliki oleh kita sebagai orang kristiani supaya bisa mendapatkan tiket kerajaan Allah.
Yesus mengatakan: “banyak orang berusaha untuk masuk, tetapi tidak dapat” (Luk. 13: 24). Artinya bahwa begitu banyak orang yang mendambakan dirinya selamat dan ingin mendapatkan tiket menikmati panorama surgawi, akan tetapi karena ‘kegemukan’ dia tidak dapat meraihnya, sebab dia enggan memenuhi syarat tadi. Dia bisa masuk, jika dan hanya jika ia bersedia ‘mengerempengkan’ dirinya di hadapan Allah dan sesamanya. Mari kita bersama-sama berusaha mengkuruskan diri kita.
Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Filsafat Keilahian Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sekarang sedang menyelesaikan tulisan akhir. Pengagum Axel Honeth