Selasa Pekan Biasa XXI, Pesta St. Bartolomeus, Rasul
Bacaan I: Why 21:9b-14
Bacaan Injil: Yoh 1:45-51
Sahabat Pena Claret yang terkasih dalam Yesus Kristus. Rasa penasaran selalu menjadi bagian dalam hidup kita. Kita mungkin pernah merasa penasaran ingin mencoba makanan khas daerah tertentu yang katanya enak di lidah. Atau mungkin kita merasa penasaran untuk menunggu film favorit kita tayang di bioskop. Atau mungkin juga kita penasaran untuk melihat secara langsung rupa artis atau tokoh publik yang kita idolakan. Tentu, selama masih dalam batas kewajaran dan dapat diraih, sah-sah saja kita berpenasaran.
Sosok Yesus yang fenomenal ternyata mengundang rasa penasaran dari berbagai kalangan. Ada yang ingin sekadar melihat bagaimana rupa-Nya. Ada pula yanng ingin mendengarkan-Nya dan bahkan ada pula yang ingin mengikuti dan menjadi murid-Nya. Natanael menjadi salah satu dari antara banyak orang yang merasa penasaran terhadap Yesus. Ungkapan Natanael kepada Filipus, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?”, adalah ungkapan yang sebenarnya mau menyatakan rasa penasarannya. Jawab Filipus, “Mari dan Lihatlah!”, adalah ajakan kepada Natanael untuk merasakan bagaimana hidup bersama Yesus secara langsung.
Baca Juga :
Para sahabat Pena Claret yang terkasih dalam Yesus Kristus. “Mari dan Lihatlah”, bukan sekadar ajakan biasa. Ajakan tersebut tidak hanya terlepas pada datang, duduk, diam, melihat-lihat lalu pulang. Ajakan tersebut juga bermakna “tinggal” dalam dan bersama Yesus. Injil Yohanes sendiri mempunyai refleksi teologi yang khas dan menarik. Tinggal bersama Yesus berarti mendapat jaminan hidup kekal. Hidup kekal sendiri bermakna Kerajaan Allah di mana Yesus sendiri yang menjadi raja. Dengan kata lain, jaminan keselamatan telah diberikan kepada ketika kita mau percaya dan tinggal bersama Yesus sendiri. Mari kita bayangkan betapa beruntung dan berharganya kita bila hidup dan tinggal bersama dan dalam Yesus.
Sahabat Pena Claret yang terkasih dalam Yesus Kristus. Ajakan Yesus untuk datang dan melihat tidak hanya terbatas pada Natanael saja. Kita pun diajak untuk menjadi bagian dari panggilan dan ajakan Yesus. Rasa penasaran kita akan menemukan kedalaman iman justru ketika kita menerima apa yang telah ditawarkan Yesus. Layaknya Natanael, dalam Yesus kita akan mendapat kedamaian dan kehidupan. Tuhan memberkati.
Tom Aquinas, pencinta kopi dan penikmat filsafat Stoa. Sedang belajar di Fakultas Filsafat, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta