ClaretPath.com – Yesus Sang Pakar Hukum
Kamis, 06 Juni 2024, Hari Biasa Pekan IX
Bacaan I: 2Tim 2:8-15
Bacaan Injil: Mark 12:28-34
Hukum: Menolak sisi kemanusiaan
Sejarah umat Israel menampilkan sebuah realitas kepatuhan terhadap hukum yang sungguh mendalam. Mereka menghayati hukum sejak awal dalam bingkai kebudayaan maupun reeligiusitas mereka. Namun, penafsiran terhadap hukum kerap salah dan atau keluar dari makna yang sesungguhnya. Sebagai missal dalam penghayatan akan hukum Musa. Umat Israel terlebih para petingginya tidak melihat banyak sisi untuk mempertimbangkan sanksi atau hukuman kepada orang yang melanggarnya. Hal ini seringkali menyebabkan masalah berupa perdebatan antar kelompok budaya setempat. Para petinggi yang melihat hukum secara kaku pasti setuju untuk menghukum seseorang tanpa butuh banyak pertimbangan. Sedangkan, kelompok kontra melihat unsur di balik hukum yang berlaku. Contonya unsur kemanusiaan. Bahwa praktek seperti ini menolak dimensi kemanusiaan apalagi belas kasihan terhadap sesama.
Yesus Sang Pakar Hukum
Bacaan Injil hari ini menampilkan sebuah cara pandang baru terhadap hukum. Bagi Yesus hukum yang pertama adalah mengasihi Allah dan perintah kedua mengasihi sesama. Mengasihi Allah menjadi keharusan sebab Ia adalah pembimbing langkah manusia menuju mata air Ilahi. Uniknya, perintah untuk mengasihi Allah seyogyanya dipraktekan dalam kehidupan bersama, karena Allah hadir dalam diri sesama. Di sini kasih menjadi simbol hukum baru yang dihidupi Yesus. Kasih juga menjadi ruang di mana dimensi kemanusiaan adalah yang utama. Sebagai seorang yang paham akan hukum, Yesus dalam banyak kisah menunjukan sebuah bingkisan kasih untuk semua orang. Bingkisan kasih inilah yang memungkinkan semua orang mendapat pesan dan hak yang sama di mata hukum.
Pengritik Sejati
Jika di dalami lagi, bacaan Injil hari ini menunjukan sebuah kritikan Yesus atas orang-orang Yahudi yang hanya pandai mencuci cawan, tetapi tak pandai mencuci hati. Yesus memberi pencerahan kepada orang-orang Yahudi untuk menjadikan kasih sebagai fondasi hukum. Hukum apabila dengan kasih tentu lahirlah sebuah pertimbangan dan pasti membawa keadilan. Kasih bukan berarti memberi peluang kepada para pelaku kejahatan, tetapi memberi daya pikat yang mengubah diri.
Pesan Renungan Yesus Sang Pakar Hukum
Bacaan Injil hari ini mengundang kita untuk mengandakan kasih dalam hidup Bersama. Kasih pun dapat kita terapkan dalam hukum yang berlaku. Hal ini berarti setiap orang harus mampu melihat banyak sisi untuk memberikan hukuman kepada orang yang bersalah. Pada akhirnya, hendaklah kita belajar dari Yesus yang memberi hukum kasih, tetapi mengubah hidup orang lain.
Mahasiswa Filsafat Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengagum absurditas Albert Camus