claretpath.com-Yesus Memanggil Kita Untuk Saling Menggenapi
Hari Selasa Pekan Biasa Ke-XXIII, 6 September 2022
- Bacaan I: 1 Kor. 6:1-11
- Bacaan Injil: Luk. 6:12-19
“No Man Is an Island” merupakan sebuah peribahasa Inggris yang menggambarkan bahwa manusia tidak pernah hidup sendirian di satu pulau atau mustahil ia tidak membutuhkan orang lain di dalam hidupnya. Maka hidup bersama dengan orang lain adalah kodrat yang sudah ada sejak abad purba. Bahwasannya tanpa orang lain, peradaban dunia tidak akan pernah semegah saat ini. Bahwa sesungguhnya kerja sama manusia dari abad ke abad telah mengubah tatanan dunia menjadi maju dan modern.
Dalam gereja Katolik, kita mengenal dua kodrat Yesus yakni sungguh Ilahi dan sungguh manusiawi. Bukti fisik yang menunjukan bahwa Yesus adalah sungguh Allah adalah Ia mampu mengampuni orang (Mat. 9:2,6). Pengampunan hanya datang dari Allah dan jika Yesus bisa mengampuni orang, berarti Yesus adalah Allah. Yang kedua, Yesus mampu membangkitkan orang mati (Luk 7:11-17). Yang bisa membangkitkan orang mati hanyalah Tuhan dan Yesus melakukannya dan itu menunjukan bahwa Yesus adalah Allah.
Bukti yang menunjukan bahwa Yesus adalah manusia dapat kita jumpai di dalam keseluruhan narasi Injil, bahwa Yesus bisa menangis, marah, lapar, keringat, makan dan berjalan dari desa ke desa dan dari kota ke kota. Ini adalah bukti bahwa Yesus sungguh manusia namun Ia tanpa dosa. Dengan penjelasan bahwa Yesus sungguh manusia, maka sebagai manusia, Yesus butuh rekan kerja dalam menyelesaikan misi perutusan-Nya di dunia. Maka Ia memilih dua belas orang yang disebut rasul untuk menemani-Nya mewartakan kerajaan Allah.
Dalam bacaan Injil hari ini, Penginjil Lukas, menghadirkan kepada kita kisah tentang pemanggilan kedua belas rasul. Di sini tidak berarti bahwa Yesus lemah sehingga Ia membutuhkan rekan kerja tetapi Yesus ingin menunjukan kepada kita bahwa Ia datang untuk bekerja sama dengan manusia, Ia menjelma menjadi manusia dan mengambil rupa manusia agar kelak manusia menjadi anak-anak Allah. Yesus memanggil kita untuk saling menggenapi. Para rasul adalah orang-orang sederhana yang tak memiliki pengikut seperti orang-orang terpelajar di Israel.
Yesus Memanggil Dua Belas Rasul-Nya
Kelompok dua belas Rasul menjadi sahabat seperjalanan Yesus untuk mewartakan Injil Kerajaan Allah dari desa ke desa dan dari Kota ke kota. Para murid menjadi perpanjangan tangan Yesus untuk bisa menjangkau segala bangsa agar warta keselamatan bisa sampai ke ujung bumi. Para rasul adalah orang-orang pertama yang menjadi saksi kebenaran iman yang dibawakan oleh Yesus. Mereka rela mati dengan tragis demi warta keselamatan menjangkau seluruh umat manusia.
Hal menarik di dalam kisah Injil hari ini adalah bahwa dari dua belas nama yang dipilih oleh Yesus, terdapat enam orang dengan nama yang sama. Mereka adalah Simon Petrus, Simon Zelot, Yakobus Zebedeus, Yakobus Alfeus, Yudas Tadeus dan Yudas Iskariot. Sedangkan enam orang yang lain memiliki nama masing-masing. Barangkali ada maksud istimewa dari nama enam murid lain yang tidak sama dan ini mau menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan menghendaki kita hidup dalam semangat kerja sama dan kita sebagai pengikutnya, harus memasukkan nama kita masing-masing dengan enam murid lain yang belum ada pasangan nama. Tuhan Yesus sejatinya memanggil kita untuk saling menggenapi. Jadi, kita bisa memasang nama kita pada rasul-rasul lain yang belum ada pasangan di dalam Injil hari ini.
Mari kita menjadikan semangat para Rasul sebagai marwah dalam menjalani hidup dan panggilan kita sebagai pengikut Kristus baik sebagai kaum hidup bakti maupun sebagai ibu dan bapa keluarga. Yang menjadi poin pokok di sini adalah, kita tetap bersandar pada Tuhan sebab Tuhan memanggil kita dengan nama dan mari kita hidup sesuai nama kita yang telah orang tua kita berikan dengan meneladani santo dan santa dalam gereja. Pendek kata, hal ini pun senada dengan undangan Tuhan Yesus hari ini, yakni panggilan untuk saling menggenapi satu-sama lain. Semoga.
ClaretPath.Com adalah ruang pengembangan bakat menulis dan media kerasulan, terinspirasi dari Santo Antonius Maria Claret, Pelindung Pers Katolik.