Claretpath.com – Yesus kecil dan God’s Influencer
Renungan Harian Katolik Hari Ini Sabtu 8 Juni 2024
Pesta Hati Maria
Bacaan pertama: Yes. 61:9-11
Bacaan Injil: Luk. 2:41-51
Carlo Acutis seorang God’s Influencer
Carlo Acutis (3 Mei 1991-12 oktober 2006) baru-baru ini menjadi sorotan dunia. Pria (15) kelahiran Italia ini adalah seorang yang sangat cakap dalam dunia teknologi. Dia menggunakan kecakapannya ini untuk mendirikan situs web bagi sekolah, paroki, dan mendokumentasikan mukjizat-mukjizat. Kecakapannya ini membuat dia dijuluki God’s Influencer. Selain cakap dalam dunia teknologi Carlo juga sangat setia berdoa rosario dan mengikuti ekaristi. Sejak kecil bersama orang tuanya Carlos sering mengunjungi tempat suci Maria di Napoli. Baginya rosario adalah suatu kebutuhan karena Maria satu-satunya wanita yang ada dalam hidupnya.
Kesetiaan kepada sang bunda dan ketekunan dalam ekaristi membentuk kepribadiannya. Dia menjadi dekat dengan Tuhan dan Bunda Maria. Kedekatannya dengan membuat banyak orang percaya bahwa dia adalah orang kudus. Buktinya baru-baru ini seorang mahasiswi asal Kosta Rika (22) mendapat penyembuhan melalui perantaraan doanya.
Carlo dan Yesus Muda
Kisah kecakapan Carlo yang mengagetkan dunia rupanya pernah dialami oleh Yesus muda (12). Waktu itu ketika Yesus dan keluarga-Nya habis merayakan paskah di Yerusalem hendak kembali Nazaret. Yesus tidak ikut dalam rombongan pulang karena Dia sibuk berdiskusi dengan alim ulama tentang sabda Tuhan. Dia terlihat sangat cerdas sehingga orang banyak kagum kepadanya. Namun, tindakan Yesus ini membuat orangtuanya menjadi cemas. Sebab selama tiga hari Yesus tidak bersama mereka dan mereka cemas mencari-Nya. Tidak hanya itu, kecemasan kedua orang tua Yesus tidak direspon baik oleh-Nya. Dia malah mengatakan “ mengapa kamu mencari Aku? tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di rumah-Nya Bapa-Ku”.
Kata-kata Yesus ini bagaikan pedang yang menembus hati ibunda-Nya. Sebab dalam keadaan cemas dan capeh mereka mencari Dia tetapi malah diperlakukan tidak baik oleh-Nya. Hemat saya sebagai seorang ibu hati Maria pasti begitu sakit ketika begitu sakit saat itu tetapi karena cintanya kepada sang Putra dia rela menanggung semuanya itu dan menyimpannya dalam hati. Oleh karena itu, sebagai pengikut Kristus kita perlu belajar dari bunda Maria yang rela disakiti demi cintanya kepada Yesus putra-Nya. Selain itu, kita juga bisa belajar dari Carlos untuk meneladani kebajikan bunda Maria. Salam hati Maria.
Mahasiswa Filsafat Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengagum absurditas Albert Camus