Takutilah Dia!
Bacaan pertama: Roma 4:1-8
Bacaan Injil: Lukas 12:5
Sahabat ClaretPath yang budiman, pada hari ini kita mendengar suatu narasi yang menarik dari penginjil Lukas mengenai pengajaran yang khusus bagi para murid. Dalam pengajaran ini, Yesus sangat menekankan pentingnya hidup benar dan tulus dalam hidup bersama. Ia menyoroti bahwa Ia tidak menyukai orang-orang yang berlaku munafik dan selalu hidup dalam kepalsuan, sehingga Ia mengatakan, “Waspadalah terhadap kemunafikan orang Farisi” (ayat 1). Sikap munafik, sekalipun ditutup-tutupi dengan rapi, suatu saat akan terungkap, karena segala kebobrokan akan terbongkar (lihat Lukas 12:2).
Dalam konteks ini, Lukas juga ingin menggambarkan sifat Allah, bahwa Allah adalah Maha Tahu, sehingga hal-hal yang tersembunyi bagi manusia akan terungkap bagi Allah. Manusia mungkin merasa aman jika kesalahannya tidak diketahui oleh sesama manusia, tetapi tidak demikian halnya bagi Allah. Pada ayat 5, Yesus memberi pesan agar kita takut kepada-Nya (Allah). Rasa takut kepada Allah dalam konteks iman berarti kita harus berlaku setia dan hormat kepada-Nya, sebab Allah memiliki kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka (ayat 5). Pemahaman mengenai hal ini tidak cukup hanya sebagai bentuk penghindaran dari dosa, tetapi juga mengutamakan tindakan kasih terhadap sesama manusia. Sikap takut kepada Allah harus lebih mendalam daripada ketakutan terhadap sesama yang hanya bisa merugikan atau merusak tubuh. Meskipun tubuh manusia dapat dihancurkan oleh tindakan sesamanya, Allah memiliki kuasa atas jiwa dan nasib manusia saat pengadilan terakhir.
Ada poin menarik yang bisa dipetik dari gambaran tentang burung pipit dan rambut kepala manusia yang dihitung (lihat Lukas 12:6). Melalui gambaran ini, Yesus ingin menekankan bahwa Allah sangat mencintai dan peduli terhadap manusia, bahkan pada hal-hal kecil yang mungkin dianggap remeh. Dua poin refleksi dapat diambil untuk dipertimbangkan pada hari ini. Pertama, takutlah akan Allah dengan menjauhi dosa dan mengikuti ajaran yang diajarkan Yesus pada hari ini. Kedua, bersikaplah tulus seperti merpati dan hindarilah hidup dalam kepalsuan.”
ClaretPath.Com adalah ruang pengembangan bakat menulis dan media kerasulan, terinspirasi dari Santo Antonius Maria Claret, Pelindung Pers Katolik.