Renungan Harian 18 April 2024

Gambar ini melukiskan dua orang anak yang sedang mengajar cara menanam dengan baik. dan itulah pesan yang diangkat dalam Renungan Harian 18 April 2024. Kita semua terpanggil untuk salin belajar karena kemampuan manusiawi kita adalah terbatas
Picture from https://pixabay.com/

ClaretPath.comRenungan Harian 18 April 2024

Belajar dari Orang lain

Kamis, 18 April 2024, Hari Biasa Pekan III

Bacaan Peertama: Kis 8:26-40

Bacaan Injil: Yoh 6:44-51

Renungan Harian 18/04/ 2024

Bacaan pertama memberikan kisah tentang usaha orang Ethopia mendalami imannya melalui membaca kitab suci. Bahkan, ia jauh-jauh datang ke Yerusalem untuk mengikuti peribadatan agama Yahudi. Akan tetapi, ia tidak mampu memahami isi kitab suci.

“… Aku bertanya kepadamu, tentang siapa nabi mengatakan hal ini? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?” Ia bertanya demikain kepada Filipus. Merujuk pada ayat sebelumnya, Filipus bersoal-jawab dengan orang Ethopia tersebut tentang ramalan seorang seperti Anak Domba yang dihukum dan dianiyaya (Bdk. Yesaya 53:7; Kis 8: 32-33).

Baca juga :  Allah adalah Terang | Renungan Harian

Pengetahuan terbatas

Hal di atas menjelaskan bahwa pengetahuan manusia terbatas. Otak kita tidak mampu menangkap semua realitas di dunia ini. Kisah orang Ethopia tadi pengetahuannya sebatas pendegaran (Kitab Suci) penglihatan (ritual). Namun, Ia tidak mampu memahami makna di balik pengalaman indrawinya.

Tidak salah, orang Ethopia mengatakan, “bagaimana aku dapat mengerti, jika tidak ada seorangpun yang memberi petunjuk kepadaku?” Ia menginginkan bimbingan agar pengalaman indrawinya tidaklah sia-sia. Filipus menggunakan kesempatan ini untuk menjelaskan maksud kitab suci (Yesaya 53:7) dan relevansinya dengan Yesus Kristus. Orang Ethopia memahami perkataannya. Alhasil, ia dibaptis oleh Filipus.

Baca juga :  Bagaimanapun nantinya cerita tentang 2021 harus ditinggalkan! | Renungan Harian

Bimbingan spiritual

Orang Ethopia menyadari bahwa tanpa bimbingan dari Filipus, ia tidak akan mampu memahami secara mendalam isi kitab suci dan relevansinya. Ini menunjukkan pentingnya memiliki seseorang yang lebih berpengalaman atau terdidik dalam hal-hal rohani untuk memberikan arahan dan pengertian yang lebih dalam. Tanpa bimbingan semacam itu, risiko kita terperangkap dalam pemahaman yang sempit atau bahkan salah akan lebih besar. Oleh karena itu, sikap terbuka terhadap bimbingan spiritual dari mereka yang memiliki pemahaman yang lebih dalam merupakan langkah penting.

Baca juga :  Mukjizat Terjadi Ketika Kita Berkorban

Renungan Harian 18 April 2024 : Belajar dari orang lain

Kita perlu memiliki figur mentor atau orang yang lebih berpengalaman dalam kehidupan spiritual. Hal ini sangatlah penting dalam memperluas pemahaman kita tentang iman, moralitas, dan hubungan dengan Tuhan. Sikap rendah hati untuk mengakui ketidaktahuan dan kesediaan untuk belajar dari orang lain. Sikap ini juga menjadi kunci dalam perkembangan spiritual kita. Sehingga, kita makin bertumbuh dalam pemahaman dan kedekatan dengan yang Ilahi.

Penulis: Fr. Adris Sili, CMFEditor: Fr. Vendy, CMF