Pengkhianatan Yudas

Pengkhianatan Yudas
Sumber gambar: ClaretPath.Com

ClaretPath.ComPengkhianatan Yudas

Hari Rabu, 5 April 2023

Bacaan I: Yes. 50:4-9a

Bacaan Injil: Mat. 26:14-25

Persiapan

Sahabat ClaretPath yang terkasih, tak terasa kita sudah berada di ujung masa Prapaskah dan akan memasuki Tri Hari Suci yakni; Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Suci. Tri Hari Suci merupakan momen untuk mengenang dan merenungkan Perjamuan Malam terakhir Yesus Kristus, kematian Yesus, dan kebangkitan-Nya. Dalam ziarah kita menuju Tri Hari Suci  ini, Gereja menyodorkan kepada kita bacaan-bacaan suci yang akan mengantar kita pada pemahaman akan makna terdalam dari perayaan Tri Hari Suci.

Hamba Tuhan

Dalam bacaan pertama, mengisahkan tentang nabi Yesaya yang memposisikan dirinya sebagai hamba yang harus taat pada Tuhannya. Hal ini terbukti jelas dalam ayat 5 yang mengatakan “Tuhan Allah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang”. Nabi Yesaya mau menunjukan bahwa taat pada Tuhan merupakan bagian dari panggilan hidupnya yang memposisikan dirinya sebagai hamba Tuhan. Karena ia yakin dan percaya bahwa selama Tuhan berpihak padanya tidak seorang pun yang berani melawannya. Adakah di antara kita yang memiliki sikap taat seperti Yesaya? Nabi Yesaya telah memberi teladan yang baik dan patut kita contohi dalam keseharian hidup kita masing-masing. Siapa pun yang taat sepenuhnya pada kehendak Tuhan yakinlah bahwa pertolongan Tuhan ada padanya. Sama halnya yang dialami oleh Yesaya hamba Tuhan “Sesungguhnya, Tuhan Allah menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?

Sedangkan narasi Injil hari ini berkisah tentang ketidaktaatan Yudas Iskariot yang berujung pada pengkhianatan terhadap Tuhan. Pengkhianatan Yudas bisa dikategorikan dalam ketidaktaatan manusia terhadap Sabda Allah. Dalam dunia Perjanjian Lama khususnya kitab Kejadian bab 3 dengan jelas menunjukan bahwa kejatuhan manusia pertama ke dalam dosa akibat ketidaktaannya terhadap Sabda Allah yang melarang mereka makan buah terlarang di taman Eden. Konsekuensi lanjutan dari ketidaktaatan manusia pertama adalah mereka diusir dari taman Eden. Dan yang sebenarnya sangat disayangkan oleh manusia ialah relasi intim antara ia dengan Allah sebagi pencipta hancur karena ulahnya sendiri. Dengan demikian apakah sejak manusia pertama jatuh dalam dosa, relasi antara manusia dengan Allah sudah putus? Tentu tidak, relasi yang terputus antara manusia dengan Allah ialah relasi intim. Relasi intim yang dimaksudkan di sini bukan soal relasi biasa yang kita alami saat ini. Akan tetapi soal keterbukaan Allah yang menyatakan firman-Nya kepada manusia. Kita bisa lihat  dalam Kitab Kejadian khususnya sebelum manusia jatuh dalam dosa sebenarnya manusia sudah diberitahu oleh Allah supaya jangan makan buah terlarang di taman Eden.

Baca juga :  Geng Surga Penyeru Pertobatan | Renungan Harian

Sabda Tuhan

Dengan larangan yang Allah berikan kepada manusia jelas menunjukan bahwa Allah tidak mau manusia yang IA ciptakan menurut gamabar dan rupa-Nya jauh dan hilang dihadapannya akibat ketidaktaatan mereka. Kita kembali menfokuskan perhatian kita pada katidaktaatan Yudas yang berujung pada pengkhianatan terhadap firman Tuhan (Yesus Kristus sendiri). Jika manusia pertama mendapat hukuman sebagai konsekuensi ketidaktaatannya pada firman Tuhan apakah Yudas Iskariot yang sudah mengkhianati Tuhan dengan menjual-Nya hanya dengan harga tiga puluh keping perak juga mendapat hukuman yang setimpal seperti manusia pertama? Tentuh saja ya, bahkan hukuman Yudas lebih berat dari manusia pertama yang jatuh dalaam dosa. Konsekuensi lanjutan akibat pengkhianatan Yudas ialah terputusnya relasi antara ia dan Tuhan untuk selama-lamanya. Artinya bahwa ia tidak mempunyai hubungan dengan Tuhan bahkan Tuhan sendiri mengatakan “Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.”

Sahabat ClaretPath yang terkasih, apa pesan yang boleh kita bawa dalam hidup kita khusunya dalam memasuki Tri Hari Suci. Pesan yang sebenarnya mau disampaikan dalam kedua bacaan hari ini ialah taat pada kehedak Tuhan akan membawa berkat dan rahmat yang tidak pernah pudar dalam hidup kita. Sekali pun banyak rintangan dan tantangan yang kita hadapi dalam hidup kita percayalah bahwa dengan bersenjatakan rahmat Tuhan kita akan melewatinya dengan baik. Semoga rahmat Tuhan memberkati kita semua. Amin