Panggilan Untuk Mengelola Talenta

Panggilan untuk mengelola talenta
Sumber gambar: ClaretPath. Com

Hari Sabtu Pekan Biasa Ke-XXI, 27 Agustus 2022

  • Bacaan I: 1 Kor. 1:26-31
  • Bacaan Injil: Mat. 25:14-30

Peringatan Wajib Sta. Monika

ClaretPath.Com Panggilan Untuk Mengelola Talenta

Para sahabat ClaretPath yang terkasih, kita tentu memiliki cita-cita agar betumbuh dan berkembang dalam talenta-talenta kita. Sebagai ciptaan Tuhan yang paling istimewa, kita semua dipanggil untuk mengelola talenta-talenta kita yang dapat demi kemajuan Gereja, keluarga, diri sendiri, dan demi kemuliaan Allah. Tetapi terkadang talenta yang dimiliki tidak ditanggapi dengan baik, sebagaimana yang dikisahkan dalam bacaan Injil hari ini. Narasi Matius hari ini menampilkana seorang tuan yang brekuasa dalam kerajaan surga adalah Allah sendiri. Yesus mengangkat contoh perumpamaan tentang talenta sebab merupakan duplikat dari keseharian kita. Tentu saja contoh perumpamaan ini mengandung pesan yang berhubungan dengan akhir zaman. Meskipun demikian kita harus mengisi hari-hari yang akan datang dengan apa yang kita kerjakan dan lakukan hari ini dan di sini.

Baca juga :  Yesus: Anti-Materialis

Saudara-saudara terkasih, Penginjil juga menjelaskan bahwa terdapat tiga model tanggapan terhadap seorang tuan yang memberikan tanggunjawab kepada hamba-hambanya dalam kaitannya dengan kerajaan surga. Setiap hamba menerima talenta sesuai dengan kesanggupan mereka. Ada yang mendapat lima talenta, dua talenta dan satu talenta. Dua dan lima talenta adalah gambaran kesetiaan dari para hamba. Sedangkan yang menerima satu talenta merupakan pribadi yang memiliki sifat jahat, iri, terhadap pemberi dan yang empunya talenta.

Baca juga :  Apakah Aku Seorang Hamba yang Baik atau Hamba yang Jahat?

Mengelola Talenta

Panggilan untuk mengelola talenta adalah berlaku bagi setiap warga gereja. Kita memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan talenta-talenta yang kita miliki. Jumlah talenta yang kita miliki itu memang bervariasi tapi bukanlah sesuatu yang utama. Tuhan telah memperhitungkan semuanya itu menurut kesanggupan kita masing-masing. Ia pun tidak menghendaki agar kita mengembangkan talenta-talenta itu sesuka hati. Tuhan hanya menghendaki agar kita bertanggung jawab atas semua talenta yang telah Ia berikan. Tuhan juga memiliki belaskasihan kepada orang yang menaruh kepercayaan kepada-Nya bukan sebaliknya sebagai kompromi dalam kejahatan dan kemalasan. Bahkan berkat-Nya selalu ada kepada kita yang selalu berusaha dan bekerja keras dalam mengembangkan talenta yang kita miliki. Semoga. Amin.