ClaretPath.com – Panggilan Memaafkan, Panggilan Radikal
Renungan, Senin, 13 November 2023
Bacaan I : Keb. 1:1-7
Bacaan Injil : Luk. 17:1-6
Perikop Injil Lukas 17:1-6 yang kita dengarkan hari ini menceritakan Yesus yang mengajarkan murid-muridnya mengenai pentingnya memaafkan sesama. Yesus mengatakan bahwa jika ada saudara yang berbuat dosa terhadap kita, maka kita harus memaafkannya, bahkan jika dia melakukan kesalahan yang sama terus-menerus dan meminta maaf setiap kali. Yesus juga mengatakan bahwa iman yang kecil biji sesawi sekalipun dapat melakukan hal-hal yang besar,
Sahabat claretpath.com, ajaran Yesus ini sangat relevan dengan kehidupan kita sehari-hari. Terkadang, kita merasa sulit untuk memaafkan orang yang telah berbuat salah terhadap kita. Kita merasa bahwa mereka tidak pantas untuk mendapatkan pengampunan kita, terutama jika mereka melakukan kesalahan yang sama berulang kali. Namun, ajaran Yesus mengajarkan kita untuk memaafkan orang lain tanpa syarat, bahkan jika mereka tidak meminta maaf atau tidak pantas untuk mendapatkan pengampunan kita. Dan ini berat.
Saya sendiri pernah mengalami situasi di mana saya merasa sulit untuk memaafkan seseorang yang telah berbuat salah terhadap saya. Saya merasa bahwa dia tidak pantas untuk mendapatkan pengampunan saya karena dia telah melakukan kesalahan yang sama berulang kali. Kalau sampai berulang artinya sudah keterlaluan. Namun, sebagai orang kristiani, ajaran Yesus ini menjadi satu tantangan. Tentu butuh iman yang besar. Yang penting adalah kita memiliki iman yang cukup untuk melakukan apa yang diperlukan. Seperti yang dikatakan Yesus, jika kita memiliki iman sebesar biji sesawi, kita dapat memindahkan pohon dari tempatnya.
Sahabat ClaretPath.com, pada intinya ajaran Yesus dalam Lukas 17:1-6 mengajarkan kita untuk memaafkan orang lain tanpa syarat dan bahwa iman yang kecil sekalipun dapat melakukan hal-hal yang besar. Ajaran ini sangat relevan dengan kehidupan kita sehari-hari dan dapat membantu kita mengatasi masalah yang sulit. Sebagai seorang Kristen, mestinya berusaha untuk mengikuti ajaran Yesus ini dan memaafkan orang lain tanpa syarat, bahkan jika mereka tidak meminta maaf atau tidak pantas untuk mendapatkan pengampunan saya.
Mahasiswa Filsafat Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengagum absurditas Albert Camus