“Mari, Kita Akan Berbalik”,

Sumber gamba: mudikaus.blogspot.com

Hari Sabtu Pekan ke III Prapaska, 26 Maret 2022

Bacaan Pertama: Hosea 6:1-6

Bacaan Injil: Luk 18:9-14

Pena Claret- Bacaan-bacaan hari ini, dibuka dengan seruan profetis Nabi Hosea. Kepada umat Israel, Hosea menyerukan undangan untuk berbalik: “Mari, kita akan berbalik kepada Tuhan…” (Hos 6:1).

Undangan Hosea untuk berbalik di sini, merupakan wujud dari kritiknya terhadap laku spiritual umat Israel. Mereka telah meninggalkan Tuhan, dan jatuh cinta pada dewa orang kanaan. Mereka menjauhi ibadat yang murni, karena telah jatuh hati pada Baal, dewa negeri lain.

Berhadapan dengan realitas spiritual yang demikian – Hosea menyerukan perintah untuk “berbalik”. Berbalik di sini serupa sebuah metafor, sebagai nama lain dari undangan untuk bertobat. Bahwa: orang Israel harus bertobat – berbalik dari laku spiritual mereka yang salah. Mereka harus kembali pada Tuhan dan kembali pada peribadatan yang benar.

Baca juga :  Hidup Damai

Bentuk lain dari kritik laku spirtual semacam itu, digambarkan Yesus dalam rupa perumpamaan dua orang yang berdoa. Pertama: orang Farisi. Ia berdoa dengan litani keangkuhan, merasa paling benar di hadapan Tuhan. Kedua: pemungut cukai. Dalam doanya, ia membawa diri sebagai orang tak berdaya di hadapan Allah. Dan, Yesus memuji doa sang pemungut cukai. Itulah ibadat yang murni dihadapan Tuhan.

Baca juga :  Curhat Si Anak Pengemis Pada Sang Ibu || Lembar Sastra

Para sahabat Pena Claret yang terkasih, dua bacaan hari ini mengundang kita untuk berbalik. Secara pribadi, kita semua diundang untuk melakukan evaluasi diri. Sejauh mana kemurnian ibadat kita pada Tuhan. Apakah ibadat kita seperti doa pemungut cukai, yang datang dengan rasa sesal, tak berdaya di hadapan Allah? Atau, seperti orang Farisi, yang tampil dengan rasa tinggi diri?

Dari bacaan Injil hari ini, kita ketahui bahwa: ibadah yang murni, menuntut kerendahan hati, bukan sikap tinggi diri, – seperti orang Farisi. Adapun, alasan pentingnya ibadat yang murni, sudah diantisipasi oleh Nabi Hosea dalam bacaan pertama. “Sebab Aku (Tuhan] menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan Akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran” (Hos 6:6).

Baca juga :  Niat dan Tujuan Beriman

Sekali lagi. Kita diundang untuk berbalik dari laku spiritual yang salah. “Mari, kita akan berbalik kepada Tuhan.”