Sosial Media: Sarana Untuk Mendekatkan Diri Pada Tuhan

Sumber gambar: DocPlayer.info

Hari Sabtu pekan III Paskah, 7 Mei 2022

Bacaan I: Kis. 9:31-42

Bacaan Injil: Yoh. 6:60-69

Pena claret.com– Sahabat-sahabat Pena Claret yang terkasih dalam Kristus, Sabda Tuhan yang menyapa kita di hari ini amat menarik untuk kita renungkan. Dalam pengajaran-Nya kali ini, Yesus secara eksplisit menyatakan diferensiasi antara Roh dan daging (badan). Bahwasannya “Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna”. Logia Yesus akan kedua hal ini merupakan suatu pernyataan yang berdaya ubah dan menghidupkan. Yesus, seyogyanya mau mengundang kita untuk selalu bergerak dan mencari sesuatu bukan hanya demi kehidupan fana kita di dunia ini saja melainkan juga sesuatu yang kiranya bisa membawa kita pada kehidupan kekal bersama-Nya di surga. Namun ironisnya adalah bahwa manusia justru selalu menghendaki atau mengabdikan diri sepenuhnya bagi kenikmatan daging (badan) belaka daripada kebutuhan akan Roh.  

            Kini kita hidup di era kontemporer. Sebuah era yangmana kita tidak hanya hidup dalam dunia nyata saja melainkan juga dalam dunia maya. Dunia maya bahkan kini menjadi tren atau cara berada baru bagi manusia abad ini yang selalu menyajikan kepuasan-kepuasan akan kebutuhan daging (badan) yang serba instan bagi tubuh fana kita. Zhang Yiming, melalui perusahaannya Byte Dance telah menciptakan Tik-tok sebagai dunia atau bumi baru bagi manusia untuk menyatakan eksistensinya dan kehidupan onlinenya, yang kini mendunia. Selain itu, aplikasi-aplikasi lain yang juga ditawarkan media sosial kepada manusia seperti; Youtube, Google, Facebook dan lain sebagainya pun banyak diakses. Dengan aplikasi-aplikasi tersebut, kita mudah terdorong untuk mencari kepuasan badaniah kita dan mengabaikan hal prinsipil bagi hidup kita, yakni kebutuhan akan Roh yang akan menghantarkan kita pada kehidupan kekal.

Baca juga :  Satu dan Dinamis

            Yesus dalam bacaan Injil hari ini pun, mengkritisi cara hidup yang demikian. Cara hidup yang hanya mentok pada pemuasan akan kebutuhan daging (badan) kita. Hingga terkadang atau bahkan sering kita mengabaikan sesuatu yang jauh lebih penting dan urgen bagi kehidupan kita, yakni kebutuhan akan Roh yang selalu menghidupkan kita bukan hanya pada masa kini melainkan juga pada masa yang akan datang. Selain itu, Penginjil Yohanes juga mengisahkan bahwa, karena ajaran-Nya tentang Roti Hidup, sebagai sebuah kebutuhan Roh akan kehidupan kekal justru mengakibatkan banyak dari para Murid-Nya yang tidak percaya dan bahkan pergi meninggalkan Yesus.

Baca juga :  Kristus dan Pembunuhan Berencana

Namun, yang menarik dari kisah Injil hari ini adalah bahwa, kedua belas Murid Yesus tetap berpegang teguh pada panggilan hidup mereka sebagai orang-orang yang percaya kepada_Nya sebagai Yang Kudus dari Allah. Bahkan dalam situasi yang bisa dikatakan menggugat atau menggoncang iman mereka, para Murid justru memilih untuk tetap ada bersama dengan Yesus. Artinya bahwa mereka tetap mau tinggal bersama Sang Roh dan Sang Hidup, yakni Kristus sendiri. “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal”, demikian ungkapan kesetiaan dan keberimanan para Murid akan Kristus sebagai Sang Juruselamat dunia yang telah membuka garansi kehidupan kekal manusia melalui peristiwa salib dan kebangkitan-Nya yang mulia dan jaya.

Baca juga :  Jangan Takut, Tuhan Ada Bersamamu

Sebagai Murid Kristus, kita juga diundang hari ini dan nanti untuk selalu setia pada-Nya dan menggunakan sosial media sebagai sarana untuk bisa mendekatkan kita pada Tuhan. Akhirnya, semoga saja kita pun boleh dengan penuh iman dan kebebasan bersama para Murid berkata, “Kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah”.  Semoga Tuhan membantu dan memberkati kita.