ClaretPath.Com–Kemurnian Hati
Hari Selasa Pekan Biasa Ke-XXVIII, 11 Oktober 2022
Bacaan I: Gal. 4:31b-5:6
Bacaan Injil: Luk. 11:37-41
Para Sahabat Claret Path yang terkasih, hari ini kita akan merenung bersama kisah Yesus yang mengecam orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Apa alasan sehingga Yesus mengecam orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat? Dalam keseluruhan kisah Injil hari ini bahwa, Yesus mengecam mereka karena munafik. “Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalam-mu penuh rampasan dan kejahatan”. Munafik atau orang sering mengenalnya dengan istilah bermuka dua. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata munafik menunjuk pada sebuah tindakan yang suka (selalu) mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya.
Lantas, hal apakah yang menjadi alasan mendasar Yesus untuk mengklaim orang Farisi sebagi orang-orang munafik? Hal utama Yesus mengklaim orang-orang Farisi sebagai orang-orang munafik adalah karena reaksi mereka terhadap tindakan Yesus yang melanggar tradisi atau adat istiadat orang Yahudi yakni tradisi mencuci tangan sebelum makan. Kisah ini tentunya sangat menarik dan terbersit sebuah ajaran yang jauh lebih penting yakni kemurnian hati. Yesus hadir bukan untuk meniadakan tradisi orang Yahudi melainkan untuk menyempurnakannya. Karena itu, Yesus tidak menentang atau pun ingin menghapus tradisi tersebut, melainkan mentransformasikan dan memberi kepenuhan. Yesus ingin menunjukkan bahwa, bukan hal eksternal yang membuat seseorang menjadi suci atau terbebas dari dosa, melainkan hal internal yang lahir dari hati dan jiwa yang seharusnya disucikan karena bisa meracuni kehidupan dan kemurnian hati seseorang.
Kemurnian Hati, Harapan Tuhan
Yesus mengecam keras orang-orang Farisi karena mereka lebih mengutamakan hal-hal remeh dan mengabaikan hal-hal penting dalam hukum Taurat. Hal-hal yang berkaitan dengan sarana-sarana peribadatan, mereka jalankan dengan sangat tepat; tetapi hukum-hukum yang berkaitan dengan inti ibadat tidak mereka jalankan: kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah, kamu tidak berpikir memberikan kepada manusia apa yang menjadi bagian mereka dan memberikan kepada Allah apa yang menjadi bagian-Nya, yaitu hatimu. Kesucian dan kemurnian hati itulah yang diharapkan oleh Tuhan.
Sahabat-Sahabat Claret Path yang budiman, dalam kehidupan kita sebagai manusia yang berdosa terkadang kita bermuka dua. Munafik atau bermuka dua tentunya tidak membawa suatu kebaikan kepada kita, tetapi justru menghantar kita ke dalam lubang yang paling gelap. Oleh karena itu, dalam Injil-Nya, Yesus mengajak kita untuk meninggalkan segala keburukan dalam hidup kita. Kita hendaknya membersihkan hati kita dan mengisinya dengan hukum cinta kasih. Dengan demikian, apa yang kita ekspresikan dalam hidup mencerminkan suasana hati kita yang penuh ketulusan dan kejujuran. Maka dari itu, jika kita membersihkan bagian dalam dari diri kita/internal, maka yang luar pun/eksternal akan memberi kesempurnaan di dalamnya. Semoga.
ClaretPath.Com adalah ruang pengembangan bakat menulis dan media kerasulan, terinspirasi dari Santo Antonius Maria Claret, Pelindung Pers Katolik.