Kebaikan Tuhan Mengalahkan Keraguan Manusia

Ecko Setiawan, CMF

Di Ambang Batas Kemampuanku
Picture by ClaretPath.com

Hari Selasa Pekan Biasa Ke-XXIV, 19 September 2023

Bacaan I:  1Tim. 3:1-13

Bacaan Injil: Lukas 7:11-17

claretpath.com-Para sobat Claretpath yang dirahmati Tuhan, pernahkah anda mengalami situasi kehilangan harapan; di saat semua orang menutup mata terhadap persoalan yang anda alami dan terpaksa menghadapinya seorang diri? Apalagi persoalan itu tak kunjung berakhir dan anda merasa tak sanggup lagi.

Secara garis besar dalam perikop Injil hari ini (Luk 7:11-17), dikisahkan bagaimana Kristus melakukan inisiatif terlebih dahulu untuk menolong janda yang berduka karena anak laki-lakinya yang tunggal meninggal. Bagi janda tersebut, kehilangan anak laki-laki satu-satunya merupakan pukulan terbesar dalam kehidupannya; yang berarti ia kehilangan segala-galanya.

Baca juga :  Menegaskan Identitas Kenabian

Dalam kisah ini, kita dapat menemukan gerak aktif Yesus. Ia pergi ke kota yang Bernama Nain, melihat janda yang dalam rombongan orang yang mengusung anak laki-lakinya yang telah meninggal. Lalu hati Yesus tergerak. Ia menghampiri janda itu, menghiburnya dengan berkata, “Jangan menangis!” Setelah itu, Yesus menyentuh usungan mayat anak itu dan berkata, “Bangkitlah!”

Perikop Injil ini menerangkan bahwa Yesus peduli akan segala persoalan dan tantangan hidup yang kita alami, ataupun situasi hidup yang membuat kita merasa kehilangan segala- galanya, seperti janda itu. Tuhan Yesus berbelas kasihan kepada kita, dan dengan kuasa-Nya Ia dapat menolong kita memberikan jalan keluar, dan bahkan mujizat, sebab Ia adalah Tuhan.

Baca juga :  Berkomunikasi dengan Allah | Renungan Harian

Para sahabat Kristus yang baik hati, hati yang tergerak seperti Yesus dapat kita miliki asalkan kita sudih membuka hati kita terhadap penderitaan dan kesulitan orang lain. Tuhan pun mengundang kita agar kita tetap berpegang pada kuasa-Nya.

Ada masa-masa di dalam hidup, di mana kita tak dapat merasakan kehadiran Tuhan, terutama Ketika kesulitan dan badai persoalan menghampiri. Kita mengira bahwa Tuhan tidak mencintai kita lagi. Namun, Tuhan tidak pernah pergi dan tetap mencintai kita. Ia menghapus air mata orang-orang yang bersedih dan mengembalikan harapan bagi mereka yang membutuhkan. Bahkan saat kita diam, tidak bersuara dan tidak sanggup lagi memohon, Ia pasti datang menghampiri dan membangkitkan Kembali harapan kita. Asalkan kita percaya!