Kasih Allah dan Perutusan Para Murid

Manuel Soares

Sumber gambar: ClaretPath.Com

Hari Rabu Pekan Biasa Ke-XXV, 27 September 2023

Bacaan I: Ezr. 9:5-9

Bacaan Injil: 9:1-6

Peringatan Wajib St. Vinsensius a Paulo

Claretpath.com-Sesama saudara dan saudari yang terkasih di dalam Kristus, kedua bacaan suci yang kita renungkan pada hari ini mengajak kita untuk merefleksikan diri dengan sebuah pertanyaan reflektif ini; “sejauh mana kita menyadari betapa besar Allah berperan dalam hidup kita?”. Di dalam bacaan pertama, Ezra mengatasnamakan orang Israel untuk mengaku dosa yang telah mereka lakukan sepanjang sejarah hidup mereka. Namun di balik tembok kedosaan mereka, Allah tidak memperhitungkannya. Walau pun mereka telah menyakiti hati Allah, namun di balik itu Allah malah mengasihi mereka  dan menuntun mereka di setiap saat dengan kasih setia-Nya. Hal ini berarti bahwa kasih Allah itu tiada ujungnya. Tanpa batas dan selalu baru di setiap waktu.

Baca juga :  Motivasi Mengikuti Yesus

Sementara, di dalam bacaan Injil hari ini, St. Lukas memberi sebuah pandangan yang kembali mengingatkan kita bahwa melalui kasih-Nya, Allah memanggil orang-orang pilihan-Nya untuk senantiasa berjalan bersama menuju Dia dengan melaksanakan setiap misi yang telah dipercayakan Allah bagi setiap kita di dunia ini. Dengan mengenakan identitas sebagai orang-orang yang terpanggil untuk mengimani dan mengikuti Kristus, serentak kita pun dipanggil untuk menjadi saksi-saksi hidup Kristus melalui kesaksian hidup kita masing-masing. Dan kesaksian kita itu harus dituangkan melalui pelbagai tindakan baik setiap saat dengan diwarnai oleh kasih Ilahi.

Di dalam bacaan Injil hari ini juga, kita disuguhkan dengan sebuah kisah terkait bagaimana dan seperti apa perutusan dari para murid Yesus untuk pergi mewartakan kabar baik keselamatan Allah. Di dalam perutusan tersebut, mereka ditantang untuk tidak membawa apa-apa dalam bermisi. Hal ini dimaksudkan supaya pelayanan mereka terarah dan terselenggara di dalam kasih Allah. Dengan demikian, para murid tidak tergoda oleh nafsu manusiawi seperti, melekat dengan barang-barang material dan relasi-relasi personal yang juga mengikat. Lebih dari itu, mereka harus mengandalkan  kekuatan Roh Kudus, supaya kesaksian  yang mereka tampilkan itu bisa memberi efek positif bagi orang lain.

Baca juga :  Berani Menjadi Saksi Kristus

Akhirnya, melalui renungan singkat ini ada beberapa poin yang bisa kita petik yang kiranya bisa menjadi bekal di dalam hidup harian kita; Poin pertama: Sebagai orang yang percaya pada Kristus, kita harus selalu melibatkan Allah di dalam hidup harian kita, percaya dan selalu berharap pada-Nya sebab kita percaya bahwa bersama Allah, segala sesuatu akan berjalan dengan baik, seperti apa yang terjadi di dalam bacaan pertama hari ini. Poin kedua: Sebagai umat beriman, kita juga diutus oleh Yesus untuk pergi mewartakan kabar gembira kepada semua orang. Jadi di dalam mewartakan Sabda-Nya, kiranya kita tidak terlalu menuntut upah sebab Tuhan tahu jasa-jasa baik kita dan akan membalas-Nya dengan cara-Nya sendiri. Semoga***