Jalan Santai, PNC Sehat!

Jalan Santai

ClaretPath.com – “Jalan Santai, PNC Sehat!” itulah jargon jalan santai pagi itu (Rabu, 10/04/2024). Semua dinamika jalan santai terjadi setelah membuka hari dengan nyanyian Veni Creator dan Ibadat Pagi. Pujian dan doa bertujuan untuk mengundang Roh Kudus hadir dalam seluruh hidup komunitas sepanjang hari.

Rupanya lantunan Veni Creator dan nyanyian Mazmur serta Kidung Ibadat Pagi itu sungguh membakar semangat mereka. Dengan bergegas, Aspiran dan Postulan CMF berkumpul di depan Patung Claret untuk memulai petualangan mereka.

Carol Alfonsus Mbura, selaku Ketua Seksi Olahraga, membuka seluruh rangkaian Jalan Santai dengan arahan dan informasi rute perjalanan. Perjalanan pagi itu memiliki titik start di Patung Claret dan titik finish di depan Kamar Makan Pra Novisiat Claret (PNC).

Baca juga :  Tak Kenal, Maka Tak Bergabung

Adapun dua tempat persinggahan, yaitu Tugu Merpati dan Bandar Udara Internasional El-Tari Kupang. Setiap kali berhenti, Aspiran dan Postulan PNC mendengarkan narasi tentang setiap tempat.

Sejuta Narasi di Persinggahan

Perhentian pertama adalah Tugu Merpati. Di tugu ini, beberapa Aspiran dan Postulan membaca secara bergantian narasi tentang pendirian tugu tersebut. Ternyata Tugu Merpati merupakan salah ikon Pulau Timor yang kaya akan makna.

Tugu ini menampakkan identitas Kota Kupang sebagai Kota Kasih. Hal ini terpampang jelas melalui tangan yang sedang memegang dan hendak melepaskan burung merpati sebagai lambang kasih dan perdamaian.

Harapannya, setiap orang yang datang dan tinggal, terutama ke-6 suku besar yang ada di Pulau Timor, mampu membangun kasih dan damai. Impian yang sama tertuju bagi para pengunjung Pulau Timor, semoga mereka mampu merasakan kasih dan damai di Nusa Cendana ini.

Baca juga :  Rekoleksi SMPN 8 Kupang, Jumpai Yesus dalam Yang Paling Hina

Perjalanan memang harus berlanjut, meski hanya sebuah jalan santai. Dari Tugu Merpati, mereka menyusuri dua jalur ke arah Selatan, lalu berbelok arah ke Timur menuju Bandar Udara Internasional El-Tari Kupang.

Persis di depan bandara, mereka mendengarkan kisah hadirnya bandara tersebut di Pulau Timor. Ternyata, Kota Kupang tidak begitu saja ada. Semua kemegahan hari ini berkat kerja keras orang-orang kecil yang mau berkorban untuk membangunnya.

Para pekerja tersebut berasal dari berbagai daerah. Salah satunya adalah orang Kefa(menanu), Timor Tengah Utara. Kenyataan ini memberikan sedikit pemahaman alasan terdapat begitu banyak orang (turunan) Kefamenanu tinggal menetap di Kota Kupang dan sekitarnya.

Baca juga :  Kisahku

Mereka sudah lama ada dan tinggal di Kota Kupang dan sekitarnya. Mereka berpindah tempat tinggal ke Kota Kasih ini karena mendidikasikan diri untuk bekerja membangun Kota Kupang. Salah satunya mereka terlibat membangun Bandar Udara Internasional El-Tari Kupang tersebut.

Kini mereka seakan terlupakan. Hampir tiada narasi yang berkisah tentang mereka. Mungkin tulisan kecil ini hanya sebagai alarm untuk mengingat jasa mereka.

Betapa bersyukurnya Aspiran dan Postulan PNC hari itu. Dalam perjalanan, mereka menimba sejuta kisah. Sepanjang ayunan langkah, mereka menggores beribu narasi kasih. Sungguh, jalan santai kali ini memberi kesehatan jiwa dan raga serta kesadaran sejarah.


*Oleh Todi Manek, CMF

Galeri

Penulis: Todi Manek, CMFEditor: Admin